REPUBLIKA.CO.ID,SIAK -- Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan, mengatakan pihaknya kini sedang menangani konflik harimau dengan manusia di Desa Teluk Lanus, Kecamatan. Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Setelah melakukan proses mitigasi selama sepekan terakhir, pihaknya menurut Genman menemukan ada banyak jejak harimau di lokasi. Sehingga untuk mencegah konflik yang lebih parah, BBKSDA memasang box trap untuk mengevakuasi harimau tersebut.
"Karena hasil pengamatan banyak ditemukan jejak harimau tim memutuskan memasang jebakan box trap yang didalamnya dipasang umpan seekor kambing," kata Genman, Ahad (23/10/2022).
Selain itu untuk memantau pergerakan Panthera Tigris Sumatrae tersebut, BBKSDA juga memasang camera trap. Tapi hingga hari ini baik box trap maupun camera trap sama-sama belum memperlihatkan tanda tanda harimau tersebut kembali mendekat.
Sebelum tim BBKSDA Riau turun, sudah ada warga Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, yang melaporkan hewan ternaknya dimangsa harimau.
Genman menyebut munculnya harimau sumatera di sekitar desa tersebut disebabkan bahwa Desa Teluk Lanus merupakan bagian dari hamparan landskap Semenanjung Kampar yang merupakan salah satu kantong harimau sumatera.
"Di Provinsi Riau populasi harimau sumatera jumlahnya tertinggi di Semenanjung Kampar ini," ucap Genman.