REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kelapa BPIP, Dr Karjono, menekankan kepada ratusan santri untuk menjadi orang yang beradab dan berilmu. Menurutnya santri itu bukan hanya mengaji dan menghapal Alquran, tapi juga adab nomor satu.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber seminar kebangsaan pada Sosialisasi Pancasila dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022, dengan tema “Peran Strategis Santri Dalam Penguatan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara”. Karjono juga menyampaikan tentang Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Selain itu, Karjono mengingatkan kepada para santri untuk tidak melupakan sejarah serta setiap perjuangan para ulama."Pada 1963, Bung Karno menyampaikan "Jas Merah" jangan melupakan sejarah, tetapi juga untuk temen-temen santri "Jas hijau" jangan melupakan ulama, karena ulama inilah yang menggerakan kemerdekaan ini. Kemerdekaan ini terjadi kadena dua tokoh, yaitu oleh Proklamator dan Ulama, termasuk ulamanya agama-agama yang lain," tuturnya dalam siaran pers.
Kepada raturan santri Karjono juga mendorong untuk mengawal cita-citanya dengan perjuangan dan doa. "Cita-cita harus di kawal, dengan perjuangan dan doa, seperti Prof Yudian yang dulu alumni Tremas, kini menjadi KH, itu yang harus adek-adek tiru, semangat berjuang untuk menuntut ilmu, karna adek-adek adalah tulang punggung estafet kepemimpinana bangsa, pondok Tremas luar biasa", ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani juga mendorong para santri agar bangga menjadi santri dan mampu mengambil peran dalam kemajuan banga.
Senada dengan itu, Dr. Waryono, M.Ag. sebagai Direktur Pendidikan Dhiniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia menyampaikan bahwa santri dibentuk oleh pesantren menjadi unggul di berbagai bidang yg memahami, menguasai serta mengamalkan nilai ajaran agama dan atau menjadi ahli- ahli agama yang beriman, bertaqwa mulia, berilmu, mandiri serta seimbang.
"Santri juga memiliki pemahaman agama dan keberagaman yang moderat dan cinta tanah air serta mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama" ujarnya melalui daring.
Hadir juga, Sekretaris Utama BPIP, Dr. Adhianti, S.I.P., M.Si, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama, Elfrida Herawati Siregar, S.P., M.M. dan KH. Lukman Harist Dimyathi, ketua Majelis Ma'arif Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan.