Ada lima kejadian unik yang terjadi selama berlangsungnya turnamen Denmark Open 2022. Salah satunya kesalahan fatal penyelenggara yang menyebut dua pasangan Indonesia, dari Malaysia.

Apa saja kejadian unik tersebut? Berikut kejadian-kejadian unik yang terjadi di Denmark Open 2022:

1. Takuro Hoki/Yugo Kobayashi

Pasangan dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi telah menjadi pasangan dengan peringkat 1 dunia versi VWF sejak 20 September 2022 lalu. Mereka berhasil menggeser pasangan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo setelah beberapa tahun nangkring di posisi 1 dunia.

Menyandang titel peringkat 1 dunia, tidak menjamin Hoki/Kobayashi untuk mulus dalam karir bulutangkis mereka. Turnamen Denmark Open 2022 merupakan turnamen pertama sejak mereka menyandang gelar peringkat 1 dunia.

Namun siapa sangka, Hoki/Kobayashi gagal membuktikan kepada dunia bahwa mereka pantas menjadi peringkat 1 dunia. Mereka sudah harus angkat koper lebih dulu karena kalah dengan mudah di babak pertama oleh pasangan non unggulan dari Denmark, Jeppe Bay/Lasse Molhede.

2. Viktor Axelsen

Warga Denmark tentu sangat berharap dengan penampilan menawan pemain mereka, Viktor Axelsen di Denmark Open 2022. Bagaimana tidak, Axelsen mampu tak terkalahkan dan menjadi juara dalam beberapa turnamen terakhir.

Namun berlaga di rumahnya sendiri, rupanya membuat Axelsen jatuh. Axelsen dikalahkan dengan dua gim di babak perempat final oleh pemain Singapura, Loh Kean Yew. Dan hingga babak final, tidak ada satu pun wakil Denmark yang berlaga.

3. Aaron Chia/Soh Wooi Yik

Senada dengan publik Denmark yang mengharapkan Viktor Axelsen, pun dengan warga Malaysia terhadap pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sejak menjadi Juara Dunia 2022, turnamen Denmark Open 2022 merupakan turnamen pertama bagi mereka.

Ditempatkan menjadi unggulan empat, Aaron/Chia tampil begitu perkasa sejak babak pertama. Mereka mengalahkan lawan-lawannya dengan dua gim saja hingga ke babak semifinal.

Menghadapi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo alias Minions di semifinal, menjadi tantangan yang sesungguhnya bagi Aaron/Chia. Mereka pun harus kalah di semifinal dan Minions memenangkan pertandingan dengan 21-17, 13-21 dan 21-17.

4. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Selama karirnya, Fajar/Rian telah menjuarai sebanyak tujuh turnamen. Dan semuanya merupakan turnamen kelas Super 300 dan Super 500. Saat di turnamen kelas tinggi seperti Super 750 dan Super 1000, Fajar/Rian selalu menemui kebuntuan.

Tapi tampaknya, tahun 2022 menjadi tahun kenaikan bagi Fajar/Rian. Mereka mampu menjuarai tiga turnamen yaitu di Swiss Open, Indonesia Masters dan Malaysia Masters. Mereka juga tiga kali menjadi runner up yaitu di Korea Open, Thailand Open dan Malaysia Open.

Nyaris merebut gelar turnamen kelas Super 750 di Malaysia Open, rupanya menjadi pelajaran yang berharga bagi Fajar/Rian. Mereka tampil trengginas, cerdas dan efisien di Denmark Open 2022.

Menghadapi seniornya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga mereka tak terlihat gentar. Fajar/Rian mampu menjuarai Denmark Open 2022 dan menjadi turnamen Super 750 pertama yang dimenangkan mereka.

5. Kesalahan fatal penyelenggara Denmark Open 2022

Penyelenggara Denmark Open 2022 membuat kesalahan fatal. Kesalahan ini dilakukan pembawa acara yang menyebutkan Marcus/Kevin dan Fajar/Rian berasal dari Malaysia. Seolah-olah laga final merupakan All Malaysian Final.

Baik Marcus/Kevin dan Fajar/Rian pun terkejut dan memperlihatkan wajah yang tidak percaya dengan pengumuman dari pembawa acara. Namun begitu, mereka berbesar hari. Mereka tetap naik podium dan tidak mempermasalahkan kesalahan tersebut.

Pihak Federasi Bulutangkis Denmark telah meminta maaf terhadap kesalahan fatal tersebut. Mereka menyebut kesalahan tersebut biasa terjadi manusia.

Kesalahan koq bisa terjadi sebanyak dua kali sih? Denmark, Denmark...

Ikuti Whatsapp Channel Republika