REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Pembentukan Mal Pelayanan Publik untuk mengintegrasikan pelayanan yang diberikan kementerian, lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD serta swasta pada satu tempat sebagai upaya meningkatkan kecepatan, kemudahan, jangkauan keamanan, dan kenyamanan publik telah digariskan oleh Presiden Joko Widodo melalui diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 89 Tajun 2021 tentang Mal Pelayanan Publik.
Mal pelayanan publik atau disingkat MPP sendiri dibentuk oleh Pemerintah Daerah setempat. Pelayanan ini terdiri dari pelayanan langsung, pelayanan mandiri, pelayanan bergerak dan pelayanan elektronik. Kabupaten Sumedang menjadi salah satu di antara 74 daerah lainnya yang MPP-nya telah diresmikan dan beroperasi diseluruh Indonesia.
Sejalan dengan itu, kunjungan kerja spesifik Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian yang didampingi Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA, disambut oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, beserta segenap jajaran di Induk Pusat Pemerintahan Sumedang.
"Sejalan dengan arahan Bapak Mendagri, bahwa sesuai tugas fungsi Direktorat Jenderal Bina Adminiatrasi Kewilayahan akan terus memberikan asistensi dan fasilitasi untuk membentuk MPP terlebih telah 114 Pemerintah Daerah yang tercatat memiliki komitmen untuk membentuk MPP termasuk 74 yang sudah diresmikan," ungkap Safrizal dalam keteranngannya yang diterima Republika.co.id, Senin (24/10/2022).
MPP sendiri dijalankan dengan empat strategi utama, yaitu inventarisasi data berdasarkan kewilayahan, pembentukan struktur kelembagaan MPP, Pemenuhan Standar Kompetensi dan pemberian tunjangan khusus/insentif pada penyelenggara PTSP.
"Setidaknya ada tiga peran penting dan strategis dari keberadaan MPP, yaitu menjadi entry point investasi daerah, sebagai katalisator peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menjadi ujung tombak penerapan zona bebas korupsi dan percepatan kinerja pemda," ucap Safrizal.
Disela-sela kesibukannya mendampingi Mendagri dalam rangka peninjauan pelayanan publik di Sumedang, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA, yang kebetulan juga putra asli Aceh berkesempatan melakukan ziarah kubur di makam Cut Nyak Dhien yang berlokasi di Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang.
"Terawatnya makam Cut Nyak Dhien memberikan kesan tersendiri pada keluhuran budi Masyarakat Sunda khususnya di Kabupaten Sumedang, seraya mengirim surah Al Fatihah dan membaca kalimat thayyibah, doa dipanjatkan semoga almarhumah ditempatkan ditempat yang paling mulia disisi-Nya serta menjadi pengingat kepada generasi penerus bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya," ucap Safrizal.