REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bertahun-tahun, aktor kawakan Pierce Brosnan telah menonton film yang diadaptasi dari era keemasan buku komik dan mendambakan ingin terlibat dalam karya tersebut. Kesempatan untuk bintang James Bond tersebut akhirnya datang saat dia ditawari bermain di film Black Adam.
Brosnan memainkan karakter Kent Nelson, pemilik helm emas ajaib Nabu yang mengubahnya menjadi karakter Doctor Fate. Brosnan menyebut karakter Dr Fate ialah "penyihir paling kuat di jajaran pahlawan super".
Ketika memerankan Dr Fate, Brosnan memutuskan untuk memakai cincin kawinnya sendiri di layar untuk pertama kalinya karena harus memainkan karakter yang sudah menikah. Aktor 69 tahun itu membawa pesonanya sendiri dengan celaan jenaka dan kumis dan janggut kerennya sebagai anggota utama Justice Society.
Dalam Black Adam, Brosnan juga beradu peran dengan Hawkman (Aldis Hodge). Brosnan mendapatkan rasa hormat dari bintang utama, antihero pemberontak Black Adam (Dwayne Johnson).
Kritikus dan penggemar memuji peran perdana superhero Brosnan. Tapi apakah ada akhir yang bahagia dari film?
Ya, semuanya hebat sampai Dr Fate meninggal dalam pertempuran yang gagah berani di akhir film. Itu adalah kematian yang mulia di tangan penjahat super Sabbac guna menyelamatkan Justice Society.
"Saya meninggalkan hidup saya untuk kehidupan rekan-rekan saya," kata Brosnan yang cukup emosional tentang nasib dari karakternya di film, seperti dikutip dari laman USA Today, Senin (24/10/2022).
Akan tetapi, tampaknya karakter tersebut masih akan memberikan kejutan. Brosnan bahkan mengolok-olok temannya, produser Beau Flynn, tentang takdir Dr Fate saat syuting di Atlanta.
"Saya mengatakan kepadanya terima kasih atas kesempatannya, tetapi kemudian Anda membunuh karakter saya," kata Brosnan.
Brosnan mengatakan bahwa saat memulai pengembaraannya di dunia DC Comics, tapi dia justru harus meninggal. Pada adegan terakhir, Brosnan berada dalam mode altruistik penuh.
Ketika Black Adam dipenjarakan di bawah laut oleh Justice Society setelah mengakui kesalahannya, Dr Fate melawan Sabbac sendirian. Dia membuat tameng yang tak bisa ditembus agar Hawkman, Cyclone (Quintessa Swindell), dan Atom Smasher (Noah Centineo) tak membahayakan nyawa mereka.
Dr Fate sempat menjelaskan tentang keputusannya untuk menjadi martir. Dia mengaku lega karena terbebas dari beban kemampuan adiwiranya yang membuat dia bisa melihat masa depan.
"Untuk pertama kalinya, saya tidak melihat apa-apa, dan itu indah," kata Dr Fate.
Brosnan, yang telah melihat kematian tragis di kehidupan nyatanya, mengatakan bahwa dia "cukup emosional" saat mengucapkan kata-kata terakhir karakter Dr Fate itu. Itu seolah beresonasi dengan dirinya sebagai seorang pria yang telah hidup 69 tahun dan tak lama lagi genap berusia 70 tahun..
"Dan saya telah melihat teman-teman mendahului saya, sementara hampir meninggal. Ada kepedihan yang mendalam," ujarnya.
Dr Fate mungkin sangat berkuasa, tapi dia memiliki banyak hal dalam pertarungannya dengan Sabbac. Kekuatannya terkuras ketika membuat tameng pelindung sementara Justice Society terhalang untuk masuk ke medan pertempuran.
Dr Fate juga mengirimkan pesan pikiran yang membangkitkan Black Adam untuk keluar dari penjara dan membantunya menyelamatkan Kahndaq.
"Dia melakukan semua itu sekaligus dan itu melemahkannya, kekuatannya terpecah," kata sutradara Jaume Collet-Serra.
Dr Fate awalnya telah meramalkan Hawkman sekarat dalam pertempuran. Ia pun akhirnya memutuskan mengubah takdir itu sehingga dialah yang tewas.
"Dr Fate mengubahnya menjadi masa depan di mana dia mati, mengorbankan dirinya sendiri agar Hawkman bisa hidup," kata Collet-Serra.
Dr Fate berpotensi bisa mengalahkan Sabbac. Tapi dalam ramalan, itu berarti bahwa entah bagaimana Hawkman akan mati. Itulah yang coba dicegah olehnya.