REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah yang ditempatkan Rusia di Kota Kherson, Ukraina mengumumkan pembentukan milisi lokal. Pada Senin (24/10) pemerintah Kherson mengatakan semua pria yang masih tersisa di kota akan bergabung dalam milisi tersebut.
Pihak berwenang Rusia telah memerintahkan warga sipil untuk melakukan evakuasi dari Kherson. Kota itu salah satu dari empat daerah yang Rusia aneksasi bulan lalu saat pasukan Ukraina merebut banyak wilayah di sana.
Dua hari yang lalu, Sabtu (22/10/2022), Rusia mengatakan pasukannya berhasil menahan upaya Ukraina untuk masuk ke Kherson. "Semua rangan dihalau, musuh dipukul mundur ke posisi awal mereka," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian menambahkan Ukraina menggelar serangan ke ke pemukiman Piatykhatky, Suhanove, Sablukivka dan Bezvodne, sisi barat Sungai Dnipro. Dalam pernyataan tersebut kementerian juga mengatakan pasukan Rusia menghalau serangan di Luhansk dan Donetsk.
Laporan ini tidak dapat diverifikasi secara mandiri. Posisi Rusia di Kherson semakin tertekan oleh upaya Ukraina merebut kembali kota itu.
Pada Jumat (21/10/2022) lalu Ukraina mengatakan pasukan Rusia mulai memindahkan unit-unit dan peralatan militer dari sebelah timur ke barat tepi Sungai Dnipro. Kiev menutup informasi dari Kherson.
Namun pekan ini Komandan Jenderal Rusia di Ukraina Sergei Surovikin mengatakan situasi di Kherson "semakin sulit." Ia mengatakan Rusia "tidak mengesampingkan keputusan sulit" di sana.