REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA – Bangladesh akan mengevakuasi sekitar 400 ribu penduduknya yang tinggal di daerah pesisir negara tersebut. Hal itu sehubungan dengan akan datangnya topan Sitrang.
Ratusan ribu penduduk Bangladesh yang bakal dievakuasi tinggal di distrik pesisir Patuakhali, Bhola, Barguna, dan Jhalakathi. “Kami memiliki rencana mengevakuasi sekitar 250 ribu orang. Ada 703 tempat perlindungan topan di distrik ini dan banyak gedung bertingkat. Kami akan menyelesaikan evakuasi malam ini,” kata administrator distrik Patuakhali Kamal Hossain, Senin (24/10/2022), dikutip laman NDTV.
Masyarakat Bulan Sabit Merah telah memobilisasi puluhan ribu sukarelawan. Nantinya para sukarelawan tersebut menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan orang-orang dan membantu penduduk desa mengungsi.
Pulau Bhashan Char yang berada di Teluk Benggala diprediksi turut diterjang topan Sitrang. Bangladesh diketahui telah merelokasi sekitar 33 ribu pengungsi Rohingya dari daerah perbatasan Cox’s Bazar ke pulau tersebut.
Otoritas Bangladesh meminta para pengungsi Rohingya di Bhashan Char untuk tetap berlindung di rumah. “Tempat perlindungan Bhashan Char dilindungi tanggul setinggi 19 kaki. Namun, kami meminta orang-orang untuk tinggal di rumah,” kata seorang petugas keamanan senior.
Menurut Badan Meteorologi Bangladesh, topan Sitrang, yang bergerak dengan kecepatan 88 kilometer per jam, diperkirakan akan mendarat di dekat kota Khepupara, Bangladesh selatan, pada Selasa (25/10/2022) pagi waktu setempat. Pada 2020, Bangladesh diterjang topan Amphan.
Ia merupakan “topan super” kedua yang pernah tercatat di Teluk Benggala. Topan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang di Bangladesh dan India. Sementara jutaan orang lainnya turut terdampak terjangan Amphan.