Selasa 25 Oct 2022 00:37 WIB

Warga Jatim Diminta Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Saat ini Jatim memasuki masa peralihan/pancaroba dan sebagian sudah masuk musim hujan

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI T.N.S.B Hutabarat (kedua kanan), Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto (ketiga kiri), dan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto (kanan) meninjau perlengkapan keselamatan saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis (20/10/2022). Apel gabungan tersebut guna menyiagakan para personel serta peralatan penunjang untuk menghadapi potensi bencana alam saat cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Rizal Hanafi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI T.N.S.B Hutabarat (kedua kanan), Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto (ketiga kiri), dan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto (kanan) meninjau perlengkapan keselamatan saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis (20/10/2022). Apel gabungan tersebut guna menyiagakan para personel serta peralatan penunjang untuk menghadapi potensi bencana alam saat cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan meminta masyarakat Jawa Timur (Jatim) waspada terkait potensi cuaca ekstrem. Kondisi ini kemungkinan akan terjadi selama sepekan ke depan di sejumlah daerah di Jatim.

Berdasarkan analisis kondisi, kata Taufiq, saat ini Jatim memasuki masa peralihan/pancaroba dan sebagian sudah masuk musim hujan. Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jatim masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem. "Terutama di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," kata Taufiq.

Baca Juga

Hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jatim terkini menunjukkan adanya pola konvergensi. Kemudian terlihat adanya perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan. Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin, serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 sampai +2.5 derajat celsius, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. 

Menurut Taufiq, kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan–awan Cumulonimbus yang semakin intens. Selanjutnya, kondisi tersebut dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es. 

Taufiq mengungkapkan, terdapat beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem. Dengan kata lain, cuaca yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi periode 24 hingga 30 Oktober 2022.

Ada pun wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem antara lain Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk serta Kabupaten dan Kota Madiun. Kemudian Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri serta Kabupaten Blitar.  Selanjutnya, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan serta Sumenep. 

Berdasarkan hal tersebut, masyarakat dihimbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selanjutnya, membersihkan saluran irigasi/sungai-sungai, memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh/lapuk, serta menertibkan baliho semi permanen dan lain-lain. Kemudian diminta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi. 

Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memperbarui informasi peringatan dini tiga harian dan peringatan dini dua sampai tiga jam-an. "Serta update informasi terkini yang selalu kami share melalui website http://www.juanda.jatim.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda," kata dia menambahkan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement