Selasa 25 Oct 2022 00:40 WIB

PPNI Jatim Siapkan Tenaga Perawat Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut

PPNI Jatim menyiapkan tenaga perawat untuk menangani kasus gagal ginjal akut.

Dokter mengecek kondisi pasien anak penderita gagal ginjal akut. PPNI Jatim menyiapkan tenaga perawat untuk menangani kasus gagal ginjal akut.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Dokter mengecek kondisi pasien anak penderita gagal ginjal akut. PPNI Jatim menyiapkan tenaga perawat untuk menangani kasus gagal ginjal akut.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur menyiapkan tenaga perawat guna menangani kasus gagal ginjal akut yang terjadi di wilayah setempat.

"Tenaga perawat akan menyiapkan berbagai upaya, salah satunya kami koordinasi untuk waspada pada penanganan ginjal akut ini. Karena kondisi ini sangat memprihatinkan," kata Ketua DPW PPNI Jawa Timur, Prof DrNursalam, M.Nurs (Hons) kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Baca Juga

Ia mengatakan pihaknya telah telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

PPNI Jatim, katanya, juga dilibatkan untuk memberikan edukasi pencegahan gagal ginjal akut kepada masyarakat seperti mengimbau untuk berhenti sementara mengonsumsi sirop, serta mengenali dan mengedukasi masyarakat terkait tanda-tanda anak yang mengalami gagal ginjal akut.

"Kami telah dilibatkan terutama peran kita sebagai organisasi profesi yaitu melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah," katanya.

Sebelumnya, luas diberitakanbahwapenyakit yang belum diketahui penyebabnya ini menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI) terus meningkat.

Hingga 21 Oktober 2022, setidaknya sudah ada 241 kasus yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Dari data tersebut, 133 di antaranya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement