REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat menargetkan perbaikan bangunan-bangunan sekolah yang rusak di wilayahnya bisa selesai dalam dua tahun anggaran.
"Kita target dalam dua tahun anggaran ini, 2023, 2024 selesai. Jadi, kita sekarang upayakan semaksimal mungkin, mudah-mudahan di 2023 juga selesai," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budimandi Garut, Senin (24/10/2022).
Ia mengatakan, menurut laporan sementara yang diterima pemerintah daerah, ada 1.198 ruang kelas yang rusak dan membutuhkan perbaikan segera.
"Dibutuhkan segera (perbaikan) karena rusak berat, ada yang sudah runtuh, ada juga yang mengancam anak-anak," katanya.
Pemerintah kabupaten, ia mengatakan, berupaya memperbaiki segera ruang-ruang kelas yang rusak supaya kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dengan aman.
Wakil Bupati mengatakan, pemerintah daerah mengupayakan pengalokasian dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak. Selain itu, ia mengatakan, pemerintah kabupaten berusaha mengarahkan perusahaan menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk membantu perbaikan bangunan sekolah yang rusak di Kabupaten Garut.
"Kita manfaatkan dana dari APBD, CSR, dari mana-mana kita kumpulkan untuk perbaiki sekolah," kata Helmi.
"Kita upayakan minta bantuan ke provinsi, karena sebenarnya program CSR yang provinsi itu adalah perusahaan besar yang bisa menyalurkan dana CSR, kalau di Garut kan kecil-kecil," ia menambahkan.