REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Konsultan Emergency Rawat Intensif Anak RSUP M Djamil Padang, dr Indra Ikhsan, mengatakan pihaknya kini merawat sebanyak 7 pasien anak gagal ginjal akut misterius. Dari data sebelumnya menurut Indra ada tambahan 3 orang pasien. Dari 3 orang tersebut 2 dari Sumbar dan 1 lagi dari Provinsi Jambi.
"Total dari 23 kasus yang ditangani M Djamil, 10 orang meninggal dunia," kata Indra, Senin (24/10/2022). RSUP M Djamil menurut Indra sudah melakukan penanganan sesuai panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bila pasien mengalami gagal nafas, pihak rumah sakit akan membantu dengan ventilator mekanik.
Kemudian diberi refiksi cairan. Karena anak-anak pasien gagal ginjal akut ini rata-rata masuk dalam kondisi sudah sembab. "Kemudian kami berusaha mengeluarkan urine, baik dengan cara pengobatan atau cuci darah," ujar Indra.
Indra menyebut dari 7 pasien yang kini ditangani, dua anak sudah cuci darah secara berkala. Sementara dua orang anak masih bertahan menggunakan ventilator. Untuk pasien yang sudah sembuh, masih harus menjalani upaya perbaikan fungsi ginjal.
Indra mengimbau orang tua yang memiliki Balita supaya waspada mengenai jumlah kencing anak. Misalnya memperhatikan waktu ganti pampers. Untuk memastikan jumlah urine anak, sebaiknya urinenya ditampung. Kalau anak tidak buang air kecil selama 12 jam menurut Indra itu artinya sudah gawat sehingga harus dibawa ke faskes terdekat. Karena idealnya anak-anak buang air kecil minimal 4-6 jam.