Selasa 25 Oct 2022 05:08 WIB

Korban Tewas Akibat Kapal Terbakar di NTT Mencapai 14 Orang

Kapal Cantika Express 77 mengangkut 240 penumpang terbakar di perairan Kupang-Alor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugasmemadamkan kapal kargo yang terbakar di Pelabuhan Kalimas, Kota Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugasmemadamkan kapal kargo yang terbakar di Pelabuhan Kalimas, Kota Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.KUPANG -- Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang melaporkan, korban meninggal dunia akibat kapal Cantika Express 77 yang terbakar dalam perjalanan dari perairan Kupang-Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (24/10/2022), menjadi 14 orang. Sementara kapal yang terbakar tersebut kini masih mengambang di tengah laut.

"Sampai dengan saat ini jumlah korban kapal terbakar sudah menjadi 14 orang dan tadi tujuh korban meninggal sudah dibawa ke Kota Kupang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudayana saat menyambut 97 korban kecelakaan kapal Cantika Express 77 yang dievakuasi kapal SAR KN Antareja di Kupang, Provinsi NTT, Selasa (25/10/2022) dini hari WITA.

Sudayana menjelaskan, saat ini, total warga yang sudah berhasil dievakuasi mencapai 114 dari 240 penumpang. Dari jumlah tersebut, tujuh orang meninggal dunia dan sekitar empat orang alami luka bakar. Sementara sisanya lagi saat ini masih berada di Desa Naikliu, Kabupaten Kupang, yang menjadi lokasi atau tempat pertama dievakuasi.

"Tetapi saat ini sejumlah warga itu masih berada di sana karena masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka siang tadi," ujar Sudayana. Menurut dia, dari total 14 orang yang meninggal itu, satu orang sebenarnya jenasah yang dibawa dari Kupang ke Alor.

Sehingga saat kejadian tersebut, warga yang sudah meninggal itu pun dilepaskan ke laut untuk dibawa ke darat. Sudayana mengatakan, proses pencarian masih akan terus dilakukan dan akan dilakukan pada Selasa pagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement