Selasa 25 Oct 2022 08:08 WIB

Pelaku Pencabulan Siswa SD Bukan Pelatih Taekwondo Kota Bogor

Pengcab TI akan mengunjungi SDIT At-Taufiq untuk berkonsolidasi. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Warga saat latihan taekwondo di Taman Sempur, Kota Bogor, Jawa Barar. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga saat latihan taekwondo di Taman Sempur, Kota Bogor, Jawa Barar. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus dugaan pencabulan yang terjadi di salah satu SD Islam Kota Bogor, mendapat sorotan dari Pengurus Cabang (Pengcab) Taekwondo Indonesia (TI) Kota Bogor. Ini lantaran, pelaku merupakan pelatih ekstrakulikuler taekwondo.

Ketua Pengcab TI Kota Bogor Hambali mengatakan, unit latihan taekwondo yang berada di sekolah tersebut tidak terdaftar dalam keanggotaan TI Kota Bogor. "Memang SDIT At-Taufiq memang berada di Kota Bogor. Tetapi pelatih dan unit latihan itu tidak terdaftar sebagai anggota TI di kami," ujar Hambali, Senin (24/10).

Menurut Hambali, pihaknya sudah memberikan imbauan sejak jauh-jauh hari kepada seluruh sekolah yang memiliki unit latihan untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TI Kota Bogor.

"Kami sudah mengimbau agar sekolah yang memiliki unit latihan mendaftar sebagai anggota kami. Sebab, dapat lebih mudah terpantau. Dan setidaknya kami mengetahui sifat dan track record pelatih," ucapnya.

Akibat kejadian tersebut, Hambali meminta agar sekolah atau instansi yang memiliki unit latihan taekwondo dapat berkoordinasi dengan Pengcab TI Kota Bogor.

"Sekarang kami kembali meminta agar sekolah dan intansi yang punya unit latihan untuk berkoordinasi dan mendaftarkan diri sebagai anggota TI Kota Bogor," jelasnya.

Dia menambahkan, pada Selasa (25/10), pengurus Pengcab TI akan mengunjungi SDIT At-Taufiq untuk berkonsolidasi. "Kami mendoakan korban diberi kesabaran, dan pelaku dapat segera bertaubat," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement