Batik Harus Mampu Sejahterakan Masyarakat
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas menata batik yang dipamerkan saat Gebyar Batik Sleman 2022 dengan tajuk Bangga Berbatik di Sleman City Hall (SCH) Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (20/10/2022). Pameran yang berlangsung hingga 23 oktober 2022 itu digagas oleh Pemkab Sleman untuk memperingati Hari Batik Nasional dan Hari Batik Sedunia serta guna mendorong produktivitas pelaku industri batik. | Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dekranasda Kabupaten Sleman menginisiasi Gebyar Batik Sleman 2022 di Sleman City Hall (SCH). Agenda yang dihadiri sekaligus ditutup Bupati Sleman, Kustini Purnomo, diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.
Ketua Dekranasda Sleman, Sri Purnomo mengatakan, kegiatan ini digelar guna memberikan kontribusi dalam membantu perajin batik bertahan selama pandemi. Selain itu, diselenggarakan untuk mendukung keberlanjutan predikat Kota Batik.
Yang mana, Sri mengingatkan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditetapkan oleh World Craft Council (WCC) sebagai Kota Batik Dunia sejak 2014. Ia berharap, melalui kegiatan ini mampu mengoptimalkan pemanfaatan Gedung Dekranasda Sleman.
"Dalam pembinaan dan pengembangan perajin Sleman maupun masyarakat umum, khususnya mendukung promosi dan pemasaran batik khas Sleman," kata Sri.
Gebyar Batik Sleman 2022 digelar selama tiga hari, yakni mulai 20-23 Oktober 2022. Dilanjutkan Gelar Karya Batik Sleman 2022 yang akan dilaksanakan selama satu bulan, 20 Oktober-20 November 2022 di Gedung Dekranasda Sleman.
Gebyar Batik Sleman melibatkan 41 IKM yang menampilkan total 90 karya batik unggulan terkurasi pada Gelar Karya Batik Sleman 2022. Kegiatan ini turut menampilkan 48 stan yang terdiri dari 27 stan batik dan 10 stan kerajinan.
Baik bambu, kulit, kayu, busana, dan kebaya. Kemudian, ada 11 stan sponsor dalam Pameran Gebyar Batik Sleman 2022. Total, ada 1.100 partisipan yang berkumpul di Gedung Dekranasda Sleman dan Sleman City Hall sejak 20-23 Oktober 2022.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda Sleman yang telah menjadi mitra dalam melestarikan warisan tradisi dan budaya. Ia berharap, dapat mempromosikan batik-batik Sleman.
Sekaligus, lanjut Kustini, merangkul pecinta-pecinta batik untuk mengembangkan serta memajukan potensi batik di Sleman. Ia berharap, melalui agenda ini batik Sleman dapat berkembang lebih, tidak cuma menjadi warisan budaya.
"Namun, juga menjadi aset yang bernilai ekonomis, sehingga mampu menyejahterakan masyarakat Sleman," ujar Kustini.
Kustini menambahkan, Gebyar Batik Sleman merupakan sarana yang sangat bagus untuk melestarikan batik Sleman, jadi media yang menampilkan ragam kreativitas. Selain itu, kegiatan ini akan memberikan pengaruh positif terhadap pengembangan. "Pelestarian dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap batik," katanya.