Selasa 25 Oct 2022 11:41 WIB

Menkes Konfirmasi Bayi Gagal Ginjal Akut tak Pernah Minum Obat

Menkes akan mengkonfirmasi adanya bayi gagal ginjal akut tapi tak pernah minum obat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin akan mengkonfirmasi adanya bayi gagal ginjal akut tapi tak pernah minum obat.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin akan mengkonfirmasi adanya bayi gagal ginjal akut tapi tak pernah minum obat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, kasus gagal ginjal yang terjadi pada 245 anak di Indonesia disebabkan oleh zat kimia yang ada di dalam pelarut obat-obatan yang dikonsumsi pasien. Namun demikian, ada kasus kematian anak di Yogyakarta yang justru disebut tak pernah mengkonsumsi obat-obatan.

Menanggapi hal ini, Budi kembali mempertanyakan apakah pasien anak tersebut benar-benar tidak mengkonsumsi obat. Hal ini pun perlu kembali dipastikan dengan melakukan surveilans terhadap keluarga pasien.

Baca Juga

“Memang surveilans kita kita tingkatkan, apakah benar tidak konsumsi obat ataukah dia lupa mengkonsumsi obat?,” kata Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip pada Selasa (25/10/2022).

“Saya belum berani komentar secara spesifik, kalau teman ada informasi nama pasiennya boleh infokan ke kita agar kita bantu perdalam surveilansnya,” tambah dia.

Ia mengatakan, untuk mengetahui penyebab pasti kasus ini, tim surveilans sudah mendatangi 206 dari 245 pasien gagal ginjal akut. Dari penyelidikan yang dilakukan, ada keluarga yang bisa menunjukan obat yang dikonsumsinya, namun ada juga yang benar-benar tidak mengetahui jenis obat yang dikonsumsi.

“Jadi itu memang yang sedang kita pastikan bahwa tim surveilans kita pada saat ini dia melakukan surveilans, itu disusulkan segmen pasiennya. Itu bisa saja terjadi dia tidak ingat dia minum obat, padahal dia minum obat. Termsnya dia ini mungkin menurut dia bukan obat atau ramuan atau racikan lainnya,” ujar dia.

Sebelumnya, Yusuf Maulana menceritakan kematian anaknya yang disebut-sebut karena kasus gagal ginjal akut. Peristiwa tersebut diawali dengan demam biasa yang dirasakan anaknya, kemudian diikuti dengan gejala lainnya seperti berkurangnya buang air kecil.

Karena khawatir akan dehidrasi, anak tersebut diberikan susu formula. Namun kondisi bayinya justru semakin memburuk hingga demam semakin meningkat dan terjadi kejang ringan. Berbagai tindakan medis sudah dilakukan oleh rumah sakit, namun akhirnya bayinya tak terselamatkan.

Yusuf pun menyampaikan, anaknya tak pernah menggunakan obat-obatan. Ia juga mengatakan, bayinya hanya diberikan ASI dan MPASI. “Jadi kami bukan pengguna obat, juga tidak ada kontak (dengan pasien lain) dan dokter menanyakan itu kami jawab ‘tidak ada,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement