REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin (24/10/2022) mengkritik netralitas Israel dalam invasi Rusia di Ukraina. Dia mengatakan keputusan oleh para pemimpin Israel untuk tidak mendukung Kiev telah mendorong kemitraan militer Rusia dengan Iran.
“Aliansi mereka ini tidak akan terjadi jika politisi Anda membuat satu keputusan pada saat itu. Tampaknya itu diadopsi sejak lama pada 2014, ketika Rusia memulai agresi terhadap Ukraina. Keputusan untuk tidak mengganggu Kremlin, tidak membantu Ukraina secara nyata, memungkinkan aliansi antara Moskow dan Teheran," kata Zelenskyy dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh surat kabar Israel Haaretz.
Dalam beberapa kesempatan, Zelenskyy mengkritik Israel karena gagal menentang agresi Rusia dengan tegas. Zelenskyy mengatakan, Rusia memesan sekitar 2.000 pesawat tak berawak dari Iran. Menurut Zelenskyy, jenis pesawat tak berawak ini serupa dengan yang telah digunakan Moskow dalam serangan terhadap Ukraina.
“Suara drone Iran yang menjijikkan terdengar di langit kami setiap malam. Menurut intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 drone dari Iran,” kata Zelenskyy.
Zelenskyy juga mengatakan, Iran mendatangkan instruktur untuk mengajari orang Rusia cara menggunakan drone di Ukraina. Pada Senin, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan kepada Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov bahwa, Israel tidak akan menyediakan sistem senjata ke Ukraina.