REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya dan Polres Tanjung Perak menelusuri pelaku tawuran di sekitaran Jembatan Suroboyo yang menyebabkan seorang remaja meninggal dunia pada Ahad (23/10/2022) dini hari.
"Kami sudah cek sama Pak Kapolres Tanjung Perak. Jadi kami masih melakukan penelusuran karena ada enam yang diamankan. Ada beberapa juga yang kami cari lagi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa (25/10/2022).
Cak Eri panggilan lekatnya memastikan, pihaknya bersama kepolisian bakal terus meningkatkan patroli pengawasan di tempat-tempat yang berpotensi digunakan para remaja sebagai lokasi tawuran. Tak hanya itu, kata dia, antisipasi terjadinya tawuran antar-remaja juga bakal dimaksimalkan melalui pengawasan CCTV (Closed Circuit Television).
"Jadi sudah saya sampaikan ke Pak Kapolres, mulai ada peningkatan. Nanti kami juga pasang CCTV di Jembatan Suroboyo karena yang lainnya kan sudah dipasang CCTV," ujar dia.
Menurut dia, aksi tawuran antar remaja yang terjadi pada Ahad (23/10) dini hari, bukanlah terjadi di Jembatan Suroboyo. Namun demikian, kata dia, para remaja itu sengaja memilih lokasi itu untuk berkumpul atau janjian sebelum tawuran.
"Karena kemarin itu juga bukan kejadian di sana, tapi janjiannya di sana karena ada beberapa anak luar Surabaya. Nah, ini tawurannya di Surabaya, tapi anak-anaknya bukan anak Surabaya," ujar dia.