Selasa 25 Oct 2022 13:49 WIB

Ganjar Hanya Disanksi Lisan, Pakar: Itu Sifatnya Normatif Saja

Sanksi itu dinilai tidak akan memberikan efek apa pun ke Ganjar.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (24/10/2022). Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi teguran lisan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader partai atas pernyataannya yang siap maju sebagai calon presiden 2024 sehingga menimbulkan multitafsir di publik.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (24/10/2022). Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan memberikan sanksi teguran lisan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader partai atas pernyataannya yang siap maju sebagai calon presiden 2024 sehingga menimbulkan multitafsir di publik.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP telah menjatuhkan sanksi teguran terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas pernyataannya siap maju capres dinilai. Menurut Pakar Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Abdul Hakim, sanksi itu hanya bersifat normatif.

Abdul mengatakan bahwa DPP PDIP mengimbau kader untuk menunggu arahan ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Namun sejumlah elite PDIP sudah menyampaikan bahwa yang disampaikan Ganjar itu bukan deklarasi.

Baca Juga

"Jadi menurut saya pemanggilan Ganjar yang berujung sanksi lisan itu sifatnya hanya normatif saja, untuk menjaga Marwah partai," kata Abdul ketika dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Abdul memandang bahwa jika secara substantif Ganjar hanya disanksi lisan itu tidak menempatkan efek apapun kepadanya. Berbeda jika ia dijatuhkan dengan hukuman surat peringatan (SP).  "Jika teguran berupa surat peringatan itu akan memberikan dampak yang signifikan. Saya kira DPP hanya sekedar menegur lisan berdasarkan pertimbangan yang matang," terangnya.

Selanjutnya, Abdul mengatakan bahwa jika Ganjar diberikan sanksi tertulis itu akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain keputusan untuk teguran lisan DPP kepada Ganjar ini untuk memberikan standar partai kepada publik.

"Keputusan DPP untuk teguran lisan memberitahukan standar ke publik bahwa Ganjar ini bener-bener dipertimbangkan secara serius sebagai calon capres dari PDIP. Saya memandangnya seperti itu sehingga sanksinya adalah masih ringan dan tidak merugikan pencalonan Ganjar nanti," terangnya.

Selain itu, menurutnya pemanggilan kemarin adalah salah satu bentuk keahlian ketum PDIP dalam memainkan psikologi massa dengan drama politik. Pasalnya masyarakat jika dihadapkan dengan kebijakan yang substantif itu tidak akan menarik.

"Publik Indonesia itu lebih tertarik dan emosional jika ada unsur drama di dalamnya. Dan sudah berkali-kali Bu Mega ini memainkan drama politik, seperti ketika mengusung Pak Jokowi dulu," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement