REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tujuh klub Roraty di Bandung mengadakan pawai bersama dengan kader Posyandu pada Ahad (23/10). “Acara memperingati Hari Polio Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Oktober ini sekaligus untuk memberikan kesadaran pentingnya layanan Posyandu terhadap kemungkinan virus polio yang bisa muncul kapan saja,” jelas Assistant Governor Rotary District 3410, Musharni Hasbullah, dalam rilisnya yang diterima Republika, Selasa (25/10).
Indonesia sudah dinyatakan bebas polio pada 2014. Situs Polio Eradication menyebut, pada Oktober 2022, tercatat hanya 28 kasus polio di dunia. Rotary merupakan organisasi sosial jaringan global. Pada 1985, Rotary meluncurkan Polio Plus. Lalu, pada 1988 berkontribusi dalam pendirian Global Polio Eradication Initiative bersama dengan World Health Organization (WHO), US Centers for Disease Control and Prevention, UNICEF, Bill & Melinda Gates Foundation, dan Gavi the Vaccine Alliance untuk mengimunisasi anak-anak.
Rotary telah berkontribusi lebih dari 2,4 juta dolar Amerika Serikat dan jam sukarelawan yang tak terhitung. Tujuannya untuk melindungi hampir tiga juta anak di 122 negara. Rotary akan meningkatkan kontribusi mencapai 50 juta dolar Amerika Serikat setiap tahun dengan tambahan 100 juta dolar Amerika Serikat setiap tahun dari Bill & Melinda Gates Foundation.
Dalam kegiatan pawai Ahad kemarin, terlibat juga anggota Rotaract, Rotary Youth Exchange, dan komunitas Cinta Budaya Nusantara (CBN). Marching band SMPN 12 Bandung dan SMP BIna Dharma 2 Bandung juga ikut memeriahkan pawai. “Posyando penting sebagai fasilitas layanan kesehatan ibu dan anak, sekaligus sebagai tempat untuk melakukan imunisasi anak,” ujar Musharni.