REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Arab Saudi telah menjadi salah satu donor terbesar untuk Palestina selama beberapa dekade. Menurut UNRWA, total sumbangan Kerajaan untuk Palestina 50 juta dolar pada tahun ini saja.
Selama 20 tahun terakhir, Kerajaan telah menyumbangkan lebih dari 1 miliar dolar kepada agensi tersebut, menjadikannya salah satu negara donor terbesar. Palestina, sejak Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, jutaan warga Palestina hidup dengan bergantung pada bantuan yang diberikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB.
UNRWA didirikan pada 1949. Mandat awal UNRWA adalah untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada warga Palestina, sambil menunggu solusi yang adil dan langgeng untuk penderitaan mereka.
Arab Saudi secara aktif berkontribusi pada 108 proyek bantuan di berbagai sektor, mulai dari ketahanan pangan dan koordinasi kamp hingga pendidikan dan kesehatan, menyumbangkan lebih dari 5 miliar dolar selama 20 tahun terakhir melalui Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman.
“Arab Saudi telah menjadi pendukung utama rakyat Palestina di wilayah dan wilayah Palestina. Sangat penting bahwa negara-negara yang menjanjikan dana berkomitmen pada janji mereka yang telah disepakati,” kata Duta besar Saudi untuk Yordania, Naif bin Bandar Al-Sudairi dilansir dari Arab News, Selasa (25/10/2022).
“Mereka melihat Kerajaan sebagai negara yang berpegang teguh pada komitmennya dan memimpin upaya kemanusiaan. Ini bisa menambah tekanan tidak langsung ke negara lain untuk mengikutinya,” kata dia.
Komitmen tahunan Arab Saudi untuk UNRWA adalah 2 juta dolar, yang berarti telah menyumbang 25 kali lipat dari jumlah itu tahun ini saja. Al-Sudairy mengatakan ini menunjukkan dukungan teguh Kerajaan untuk rakyat Palestina.
UNRWA mengalami kemunduran pendanaan yang signifikan pada 2018 ketika pemerintah AS menangguhkan kontribusi, yang baru dipulihkan pada tahun 2021. Hilangnya dukungan ini disebabkan oleh jatuhnya minat internasional terhadap penderitaan Palestina.
“Tantangan keuangan yang kita hadapi hari ini dimulai sekitar 10 tahun yang lalu,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.
“Itu terjadi pada saat konflik Israel-Palestina mulai diprioritaskan, dinamika politik baru yang muncul (muncul), pada saat perhatian bagian dunia ini mulai berkurang dan UNRWA menjadi jaminan lingkungan ini,” kata Lazzarini.
UNRWA terus memberikan layanan, pendidikan, kesehatan dasar, perlindungan sosial kepada jutaan Palestina seperti yang diharapkan sesuai mandat yang diberikan kepada badan tersebut. Namun, karena sejumlah tantangan baru, termasuk inflasi harga, sumber daya telah mengalami stagnasi.