Selasa 25 Oct 2022 15:35 WIB

Nasdem: Pembahasan Cawapres Anies Alot

Partai Nasdem membahas cawapres untuk Anies bersama PKS dan Demokrat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya
Foto: istimewa
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menggelar pertemuan di kediaman calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan. Pertemuan tersebut membahas calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Pembahasan terjadi secara dinamis dan alot karena Nasdem menyerahkan (pemilihan cawapres) pada capres, dan PKS mengusulkan Ahmad Heryawan dan PD menawarkan AHY," ujar Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya lewat keterangannya, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut, Partai Nasdem diwakili oleh Willy dan Sugeng Suparwoto, Partai Demokrat diwakili oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman dan Iftitah, PKS diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syura Muhammad Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Pipin Sofian, dan juru bicara PKS Muhammad Kholid. Hadir pula Sudirman Said sebagai  liaison officer (LO) atau naradamping dari pertemuan tersebut.

"Dalam suasana santai diskusi tim kecil terus berlanjut mematangkan agenda yang pembahasan terkait (calon) wapres pendalaman kriteria dan mekanismenya," ujar Willy

Anies mengatakan bahwa dirinya tak terburu-buru dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Namun, ia mengungkapkan tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029.

"Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement