Rabu 26 Oct 2022 01:49 WIB

Maisie Williams Akui Episode Terakhir 'Game Of Thrones' Kurang Greget

Season terakhir Game of Thrones sempat memicu perdebatan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Maisie Williams sebagai Arya Stark.
Foto: dok HBO
Maisie Williams sebagai Arya Stark.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maisie Williams mengatakan bahwa serial Game Of Thrones gagal mengakhiri ceritanya dengan baik. Hal itu diungkapkan pemeran Arya Stark tersebut dalam live streaming di Twitch yang dilakukan bersama sang kakak, James William.

Season terakhir Game of Thrones (GOT) memang sempat memicu perdebatan. Setidaknya, satu juta penonton menuntut agar episode akhir tersebut dibuat ulang. Kini, Williams akhirnya memberikan tanggapannya terkait final season tersebut.

Baca Juga

“Sejujurnya rasa kecewa sedikit muncul,” kata Maisie Williams dalam perbincangan dengan kakaknya di Twitch, seperti dilansir dari NME, Selasa (25/10/2022).

Ia kemudian menambahkan bahwa dia seringkali tidak memiliki waktu untuk menonton saat pertunjukan berlangsung karena kesibukannya.

“Dan untuk waktu yang lama, aku tak pernah bisa menontonnya. Aku tak pernah mengatakan ini, kau tahu? Menghabiskan waktu 10 tahun untuk ini tentu sangatlah senang. Meskipun itu gagal di akhir,” canda Williams.

Sementara itu pencipta sekaligus produser “Game of Thrones” David Benioff dan DB Weiss mengaku tetap mengapresiasi pendapat para penggemar terkait season akhir serial. Namun demikian, keduanya mengaku tak ingin menghabiskan energi untuk hal itu.

“Senang punya banyak orang yang peduli terhadap apa yang kami lakukan. Media sosial telah menjadi tolok ukur sebuah film telah ditonton banyak orang,” kata keduanya dalam wawancara dengan Rolling Stone beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, HBO menyatakan kekecewaannya karena episode terakhir dari prekuel GOT “House of the Dragon” bocor di internet sebelum waktu penayangannya. Episode final berjudul The Black Queen dijadwalkan tayang pada Ahad (23 Oktober) dan merupakan episode terakhir dari prekuel Game Of Thrones yang pertama. Acara ini rata-rata ditonton sekitar 29 juta pemirsa per episode.

“Kami kecewa karena tindakan melanggar hukum ini telah mengganggu pengalaman menonton penggemar setia, yang akan melihat versi asli dari episode tersebut saat ditayangkan perdana pada Minggu,” demikian pertanyaan HBO.

Meskipun ini adalah pertama kalinya House of the Dragon mengalami kebocoran, Game of Thrones sering berusaha menghentikan episode yang dirilis secara online sebelum ditayangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement