Selasa 25 Oct 2022 17:04 WIB

Kemenag Optimistis Juara MTQ Internasional Teguhkan Cita-cita Indonesia Pusat Keislaman

MTQ internasional salah satu cara promosikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengapresiasi putra bangsa yang meraih juara pada MTQ internasional.
Foto: Kemenag
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengapresiasi putra bangsa yang meraih juara pada MTQ internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengapresiasi putra bangsa yang meraih juara pada MTQ internasional di berbagai negara. Menurut pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah ini, juara MTQ internasional semakin meneguhkan cita-cita Indonesia sebagai salah satu pusat kajian keislaman di dunia.

"Selain mengharumkan nama besar Indonesia dalam pentas dunia, juara MTQ internasional asal Indonesia juga menjadi duta yang memperkenalkan Indonesia sebagai salah satu kiblat keislaman, pusat kajian keislaman, dan kajian ilmu-ilmu Alquran," ungkap Zayadi di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Zayadi optimistis para juara MTQ internasional mampu menjadi inspirasi, motivator, dan guru Alquran di masyarakat. Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional ini menambahkan, maraknya kajian Alquran membuat masyarakat semakin memahami perintah Allah.

"Para juara ini, Insya Allah akan menjadi guru dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk terus belajar dan mendalami Alquran serta mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari," sambungnya.

Zayadi beserta jajarannya terus berkomitmen memberikan fasilitas dan kesempatan kepada qari/qariah dan hafiz/hafizah Indonesia untuk bermusaqabah di kancah internasional. Hal ini menjadi bukti hadirnya negara dalam mendukung warganya menggapai prestasi tertinggi.

"Kemenag terus memberikan pembinaan dan dukungan kepada anak-anak negeri untuk berprestasi di kancah dunia. MTQ nasional dan internasional akan terus kita jadikan cara mempromosikan Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban Islam dan kajian ilmu Alquran," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement