Keberadaan Petani Milenial Jadi Energi Baru
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Keberadaan Petani Milenial Jadi Energi Baru (ilustrasi). | Foto: Antara/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Komisariat Daerah Petani Milenial Kabupaten Sleman masa jabatan 2022-2024 resmi dikukuhkan. Agenda yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Yonif Mekanis 403/WP ini turut dihadiri Bupati Sleman dan Direktur Polbangtan Yoma.
Ketua Forum Petani Milenial Sleman, Taufik Mawaddi menyebut, kegiatan sendiri mengusung tema Gumregah atau dapat berarti semangat yang penuh keoptimisan. Untuk tumbuhkan pengusaha muda pertanian Sleman yang maju, mandiri dan modern.
Kegiatan ini diikuti 500 peserta yang terdiri dari petani-petani milenial dari 17 kapanewon seluruh Sleman. Taufik berpendapat, kehadiran Komisariat Daerah Petani Milenial Sleman bisa jadi sarana bertemu petani-petani milenial Sleman.
"Dengan begitu, diharapkan petani milenial di Kabupaten Sleman mampu saling berkolaborasi dan berkembang bersama," kata Taufik, Selasa (25/10).
Direktur Politeknik Pengembangan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) Bambang Sudarmanto menekankan, pembentukan petani milenial ini harus dibarengi adanya inovasi-inovasi. Serta, pemanfaatan teknologi baru dalam dunia pertanian.
Hal ini demi meningkatkan efisiensi dari pekerjaan pertanian, sehingga generasi muda semakin yakin terjun ke dunia pertanian. Sebab, jika mau generasi milenial atau Z mau terjun ke sektor pertanian tentu saja harus ada teknologi yang masuk.
"Sebab, anak-anak sekarang tidak mau ketika harus berusaha di sektor pertanian secara tradisional seperti bapak ibu kita. Oleh karena itu, inovasi-inovasi diusahakan," ujar Bambang.
Pada kesempatan itu, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengapresiasi sekaligus mengucapkan selamat kepada Komisariat Daerah Petani Milenial Sleman. Ia menilai, generasi muda tidak perlu lagi merasa malu untuk bertani dan menjadi petani.
Bertani, kata Kustini, ketika dikerjakan dan dikelola dengan baik akan dapat menghasilkan pendapatan yang tidak kalah dari profesi lain atau bahkan lebih. Ia berharap, petani milenial dapat membantu mempercepat perkembangan pembangunan.
Khususnya, lanjut Kustini, di bidang ketahanan pangan. Apalagi, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman turut melibatkan petani-petani milenial sebagai salah satu elemen pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Harapan saya agar keberadaan petani milenial di Kabupaten Sleman dapat menjadi energi baru dalam percepatan pembangunan pertanian," kata Kustini.