REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan menemukan tiga jenazah korban kapal cepat Cantika Express 77 yang terbakar saat berlayar dari Kupang menuju Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Seksi Pencarian dan Siaga Kantor SAR Kupang Saidar Rahman Jaya ditemui di Pelabuhan Tenau, Kupang, Selasa malam, mengatakan dengan ditemukan tiga korban itu maka sudah ada 17 korban jiwa yang ditemukan akibat kecelakaan kapal itu. "Sudah 17 korban jiwa yang kita temukan hingga pencarian yang dilakukan pada hari kedua ini," katanya.
Dia menjelaskan bahwa tiga korban jiwa yang ditemukan itu salah satunya adalah anak-anak berusia sekitar 2-3 tahun, yang kedua ibu-ibu usia sekitar 30-an tahun dan yang terakhir bapak-bapak usia sekitar 40 tahun.
Lokasi penemuan, ujar dia, tak jauh dari lokasi terbakarnya kapal itu, sekitar delapan mil dari kapal yang terbakar.
Saat ditemukan para korban sudah dalam keadaan mengapung. Namun wajah mereka masih bisa dikenali. Tetapi untuk ibu-ibu ada bagian perutnya yang sudah ada bekas gigitan ikan.
Lebih lanjut, kata dia, dalam pencarian tersebut cuaca menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh Tim SAR gabungan. Namun pihaknya berusaha untuk terus melakukan pencarian.
Lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan kembali melakukan pencarian pada Rabu (26/10) dengan titik pencarian masih di sekitar lokasi terbakarnya kapal. "Karena diduga masih banyak korban yang hilang dalam kejadian kapal terbakar tersebut, " ujar dia.
Selain menemukan para korban, tim SAR gabungan juga menemukan barang-barang berharga milik korban kapal terbakar yang mengapung. Selain itu puing-puing kapal terbakar juga ditemukan.
Lebih lanjut, kata dia, dengan sejumlah sarana yang digunakan dalam pencarian hari kedua antara lain KN SAR Antareja Basarnas Kupang, RIB 10 Basarnas Kupang, 1 Unit Truk Personel, 1 Unit Rescue D-Max, peralatan komunikasi, peralatan medis dan peralatan SAR pendukung lainnya.