Dudung: TNI Harus Hadir di Tengah Kesulitan Rakyat
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kiri) bersama istri Rahma Dudung (kanan) saat panen padi di lahan pertanian terpadu Korem 051/Wijayakarta, Desa Wanajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pada kunjungan tersebut KSAD meresmikan lahan pertanian dan peternakan seluas 42 hektar guna mengembangkan perekonomian masyarakat melalui sektor UMKM. | Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, ancaman terhadap negara sekarang tidak hanya dalam bentuk perang. Namun, ancaman sisi ketersediaan pangan, energi dan sumber daya air bersih.
Ia menerangkan, saat ini TNI AD berperan dan berpartisipasi membantu program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan dan pengadaan fasilitas air bersih. Hal itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Pesan Presiden pada saat saya dilantik bantu pemerintah sejahterakan masyarakat pasca pandemi covid-19 dan sejahterakan prajurit TNI. Pesan beliau hanya ada dua," kata Dudung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Senin (24/10).
Dudung menuturkan, untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan TNI AD bekerja sama dengan dinas pertanian berbagai daerah di Indonesia. Untuk menggarap lahan kosong milik TNI untuk ditanami tanaman pangan seperti tanaman padi dan jagung.
Ia mengungkapkan, ada 9.000 hektar lebih yang hasilnya diberikan ke masyarakat terdampak. Tidak cuma terjun bertani, prajurit TNI diimbau mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian rakyat.
"TNI harus hadir di tengah kesulitan rakyat, harus memberikan solusi dan TNI harus hidup berdampingan, apapun kegiatannya," ujar Dudung.
Selain pertanian, TNI mendukung pengadaan fasilitas sumber daya air bersih bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses. Sekarang, capaiannya sudah mencapai 744 titik yang tersebar, namun mayoritas paling besar di Nusa Tenggara Timur.
Untuk daerah yang berisiko kena rawan pangan dan stunting, ia meminta Babinsa dan Koramil siap jadi orang tua asuh. Terutama, bagi anak-anak yang terkena stunting karena terkena dampak dari kehilangan pekerjaan akibat dampak pandemi.
Dudung menilai, kepemimpinan yang berani mengambil keputusan merupakan kriteria dari ciri pemimpin strategis yang dibutuhkan TNI saat ini. Ia menilai, pemimpin yang baik harus terus belajar, inovatif, kreatif dan memahami kondisi negara.
Ia menambahkan, ada enam ciri pemimpin yang baik. Antara lain pemimpin itu harus selalu dikagumi, selalu dicintai dan pemimpin yang selalu diidamkan karena bisa mengakar kepada kehidupan masyarakat kecil dan pemimpin yang selalu diharapkan.
"Keberhasilan kepemimpinan dan menggerakkan roda organisasi selalu mengambil keputusan tidak terlepas dari sikap bawahan terhadap keputusan yang diambil. Pemimpin harus berani mengambil keputusan, juga berani mendengar orang lain," kata Dudung.