Rabu 26 Oct 2022 05:56 WIB

Pemberdayaan Masyarakat Jangan Terjebak pada Praktek Kapitalisasi

Spirit Risalah Nabi, diperlukan agar pemberdayaan masyarakat mempunyai orientasi kuat yang meliputi tiga aspek yaitu transendensi, humanis, dan liberasi.

Rep: Heri Purwata/ Red: Partner
.
Foto: network /Heri Purwata
.

Seminar 'Peran Pemberdayaan Masyarakat dalam Menyongsong Bonus Demografi Indonesia' di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Pemberdayaan masyarakat tanpa spirit Risalah Nabi yang kuat akan berbahaya, bisa disorientasi dan terjebak pada praktek pemenuhan kapitalisasi. Selain itu, pemberdayaan masyarakat harus bertumpu pada tiga kekuatan yaitu negara, civil society, dan pasar.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Neger (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Abdur Rozaki, SAg, MSi mengemukakan hal tersebut pada Seminar Nasional 'Peran Pemberdayaan Masyarakat dalam Menyongsong Bonus Demografi Indonesia.' Seminar ini diselenggarakan Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi di Yogyakarta, Kamis (20/10/2022).

BACA JUGA : Prodi PMI UIN Sunan Kalijaga Berdayakan Masyarakat Sekitar Kampus

Spirit Risalah Nabi, kata Rozaki, diperlukan sehingga pemberdayaan masyarakat mempunyai orientasi kuat yang meliputi tiga aspek. Pertama, aspek transendensi yang merupakan revolusi taukhid. Kedua, aspek humanis dengan mengedepankan akhlak sebagai kunci bermasyarakat. Ketiga, aspek liberasi dengan membangun ekonomi yang berkeadilan.