REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Para duta besar Rusia dan Belarusia dicoret dari daftar tamu undangan upacara penyerahan Penghargaan Nobel tahun ini di Stockholm. Kedua negara itu dilarang hadir karena perang di Ukraina.
"Tetapi karena invasi Rusia ke Ukraina, Yayasan Nobel telah memilih untuk tidak mengundang duta besar Rusia dan Belarusia ke upacara Hadiah Nobel di Stockholm," kata pernyataan Yayasan Nobel, pada Selasa (25/10/2022).
Yayasan Nobel, sebuah yayasan swasta yang mengelola penghargaan bergengsi, biasanya mengundang duta besar yang ditempatkan di Swedia, untuk menghadiri upacara penghargaan tahunan pada 10 Desember. Yayasan itu juga tidak akan mengundang politisi maupun pemimpin Partai Demokrat Swedia karena anti-imigrasi.
Partai Demokrat berusaha menjauhkan diri dari akar sayap kanannya. Mereka memenangkan lebih dari 20 persen suara dalam pemilihan pada 11 September untuk menjadi partai politik terbesar kedua di negara itu dan mitra dekat pemerintah kanan-tengah yang baru.
Yayasan Nobel tidak akan mempertimbangkan kembali keputusan sebelumnya untuk mengundang Partai Demokrat Swedia. Yayasan mencatat bahwa Hadiah Nobel didasarkan pada penghormatan terhadap sains, budaya, humanisme, dan internasionalisme.
Hadiah Nobel selalu dibagikan pada 10 Desember. Penghargaan ini diberikan untuk memperingati kematian pendiri Yayasan Nobel, Alfred Nobel pada 1896.