REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatat laba Rp 10,1 miliar pada kuartal III 2022. Setelah berhasil menjangkau ratusan komunitas di kuartal III, dari laporan keuangan BNC menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, mengatakan, menuju usia hampir dua tahun, BNC semakin menunjukkan eksistensi. Ia berkomitmen untuk selalu memberikan layanan keuangan yang terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk-produk inovatif.
"Di sisi lain, sebagai Bank Umum dan juga perusahaan terbuka, kami juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti," katanya dalam keterangan, Rabu (26/10/2022).
BNC sedang dalam proses pelaksanaan rights issue dan akan rampung di kuartal IV 2022. Ia meyakini fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu.
Pada sisi pengembangan fitur, BNC menambah Neo Emas, Tabungan Berjangka (Neo Wish), hingga Neo Loan. Pengembangan aplikasi membuat Fee Based Income BNC di kuartal III 2022 naik sebesar 342,03 persen menjadi Rp 254,14 miliar dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp 57,49 miliar.
Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, di posisi kuartal III 2022 BNC mencatatkan kenaikan total kredit menjadi sebesar Rp 8,9 triliun, atau naik 131,77 persen dari kuartal sebelumnya. Pendapatan bunga bersih (NII) BNC secara year on year (yoy) September 2022 tumbuh 350,78 persen (yoy) atau menjadi Rp 1,08 triliun.
Dengan membukukan laba sebesar Rp 10,1 miliar, rugi bersih BNC per September 2022 tergerus menjadi Rp 601,2 miliar. Dibandingkan posisi September 2021, Rasio Beban Operasional turun sebesar 17 persen, yaitu dari 147,9 persen menjadi 130,9 persen di September 2022.
Aset pada September 2022 telah mencapai Rp 15,9 triliun atau naik sebesar 98,75 persen (yoy). Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 88,9 persen (yoy) menjadi Rp 12,6 triliun.