Nadiem Ungkap Pentingnya Kurikulum Merdeka di Daerah 3T

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fernan Rahadi

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim | Foto: ANTARA/Aprillio Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, Kurikulum Merdeka penting untuk diterapkan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Nadiem mengungkapkan sejumlah alasan mengapa hal tersebut dia sampaikan.

"Justru penerapan Kurikulum Merdeka ini penting diterapkan di luar kota besar, di perbatasan seperti di Kabupaten Sanggau ini, di daerah terpencil, serta di daerah-daerah dengan sosio ekonomi yang rendah," ujar Nadiem dalam siaran pers, Rabu (26/10/2022).

Ada beberapa alasan mengapa Kurikulum Merdeka penting diterapkan di daerah. Pertama, kata Nadiem, dalam Kurikulum Merdeka 30 sampai 40 persen materi diringkas agar guru bisa mendalami setiap materi. Kedua, Kurikulum Merdeka memberikan hak kepada guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.

"Guru kelas VI mau mundur ke (materi) kelas IV boleh, karena tiap anak enggak selalu setara, yang penting dia belajar sesuai levelnya. Jadi guru punya keleluasaan untuk mengulang lagi dan mengejar ketertinggalan," kata Nadiem.

Alasan ketiga, lanjut Nadiem, salah satu komponen terbesar dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek. Dengan Kurikulum Merdeka, kata dia, anak-anak bisa belajar mengenai kewirausahaan, belajar toleransi beragama, kebinekaan, iklim dan ramah lingkungan, kebudayaan lokal sambil keluar dari kelas dan melakukan projek.

Di samping itu, Nadiem juga mengatakan, Kurikulum Merdeka dapat meringkas materi di sekolah dan guru dapat mengatur pembelajaran dalam satu tahun. “Misal satu pekan fokus di matematika dan numerasi, sampai matang di situ. Ini memberi ruang agar guru dan murid tidak dibebankan kurikulum yang kejar tayang," kata dia.

Kemendikbudristek berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas, tapi juga berkarakter sesuai dengan nilai yang tertuang dalam Profil Pelajar Pancasila.

Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah sudah memberikan fasilitas yang memudahkan sekolah dan guru yang dapat menggunakan bahan-bahan yang tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) maupun mengunduh panduan dan buku-buku teks yang tersedia di laman yang sudah disediakan oleh Kemendikbudristek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Nadiem: Sekolah Penggerak Bukan Berarti Sekolah Favorit

UCI Gelar Edukasi Pemilahan Sampah di SDN Tanjung Barat 09

Kejar Kompetensi Global, 194 Dosen Vokasi Berangkat ke Luar Negeri

Menteri Nadiem Target 600 Ribu Guru Honorer Jadi PPPK

Nadiem akan Cermati Masukan Terhadap Kebijakan Kemendikbudristek

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark