Rabu 26 Oct 2022 14:39 WIB

KLHK: Jumlah Titik Panas dan Luas Karhutla Terus Turun

Penurunan jumlah titik panas pada 2020, 2021, dan 2022 sangat terlihat signifikan.

Red: Ratna Puspita
Jumlah hotspot (titik panas) dan luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Foto: republika
Jumlah hotspot (titik panas) dan luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Basar Manullang mengemukakan bahwa jumlah hotspot (titik panas) di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Luas areal atau kawasan hutan dan lahan yang terbakar juga mengalami penurunan.

"Kalau kita lihat di database, mulai dari 2015 hingga 2022 itu ada penurunan hotspot karena setiap pagi seluruh daerah operasional Manggala Agni wajib mengecek di lapangan. Kemudian yang signifikan juga penurunan areal atau kawasan hutan dan lahan yang terbakar," kata Basar dalam webinar Festival Iklim 2022 yang diikuti di Jakarta, Rabu (26/10/2022). 

Baca Juga

Titik panas pada 2015 terdapat 70.971, turun 20,4 persen dari 89.214 pada 2014. Meski sempat kembali mengalami kenaikan pada 2018 dan 2019, jumlahnya masih jauh di bawah 2014 yakni 9.245 (2018) dan 29.341 (2019). 

Jumlah titik panas pun kembali menurun dengan signifikan menjadi 2.568 pada 2020, kemudian 1.451 pada 2021, dan 1.245 pada 2022. "2020, 2021, dan 2022 sangat terlihat signifikan. kita sangat bersyukur atas karunia Tuhan kepada Bangsa Indonesia dan semakin terintegrasinya upaya-upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tingkat tapak dengan adanya pelopor dari teman-teman Manggala Agni," ujar Basar.