REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN - Wuhan mengunci salah satu distrik pusatnya setelah terdeteksi kasus Covid-19, Rabu (26/10/2022). Distrik Hanyang berpenduduk 900 ribu akan ditutup hingga Ahad waktu setempat.
"Sekitar 900 ribu penduduk distrik Hanyang diperintahkan untuk tinggal di rumah mereka mulai Rabu," ujar seorang juru bicara dari CDC Hanyang dikutip laman Al Arabiya, Rabu.
Pejabat lain di biro kesehatan Hanyang mengatakan penguncian akan berlangsung hingga Ahad. Sementara semua bisnis yang tidak penting telah diberitahu untuk tutup. Supermarket dan apotek akan tetap beroperasi.
Foto-foto yang diunggah di media sosial China tampak menunjukkan penghalang yang didirikan di distrik tersebut. Penghalang itu tampak untuk mencegah orang keluar saat pembatasan pergerakan diberlakukan.
Wuhan mencatat 18 kasus Covid-19 baru di masyarakat pada Selasa (25/10/2022). Angka ini adalah penghitungan sangat kecil di bagian lain dunia, yang telah beralih ke hidup dengan virus. Namun China menganggap angka itu merupakan jumlah signifikan sebab pihak berwenang terus mencoba dan menghapus wabah.
Kebijakan Covid-Zero yang bermula pada masa-masa awal pandemi di Wuhan menggunakan penguncian, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan untuk menahan penyebaran virus. Pendekatan ini mengarah pada gangguan sosial dan ekonomi yang meluas di China.
Setelah menghilangkan virus pada April 2020, Wuhan melihat periode panjang tanpa kasus di mana kehidupan di kota yang melihat penguncian Covid-19 pertama di dunia kembali normal. Mantra itu berakhir pada Juli tahun ini, ketika para pejabat mengunci distrik Jiangxia, sebuah daerah yang menampung hampir 1 juta orang di pinggiran Wuhan.