Rabu 26 Oct 2022 17:59 WIB

Penelitian LPEM UI Sebut Galon Guna Ulang Kurangi Tumpukan Sampah Plastik

Dampaknya dibedakan ke tiga kategori, yaitu dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Seorang pekerja mengangkat air galon saat pemberlakuan PPKM di kawasan Blok M Jakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Seorang pekerja mengangkat air galon saat pemberlakuan PPKM di kawasan Blok M Jakarta, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah plastik masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi masyarakat 

Indonesia. Berdasarkan data, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat dari 68,5 juta ton limbah sebanyak 11,6 juta ton adalah sampah plastik (2021). Angka tersebut naik hampir 60 persen dari 6,8 juta ton pada tahun 2017. Pemerintah menyusun peta jalan transformasi ekonomi hijau yang menitikberatkan pada pengurangan penggunaan sampah plastik guna mencapai target menekan sampah plastik hingga 70 persen di tahun 2025. 

Baca Juga

Untuk itu, dibutuhkan tindakan prioritas di seluruh ekosistem pengelolaan sampah termasuk pengurangan penggunaan plastik, inovasi kemasan, serta pemulihan, daur ulang, dan pengumpulannya sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 

tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.