Rabu 26 Oct 2022 18:43 WIB

Booster Vaksin IndoVac Tunggu EUA BPOM

Harapannya Oktober ini EUA vaksin IndoVac sebagai booster sudah keluar.

Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). IndoVac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat serta akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis di tahun 2022.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). IndoVac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir dan telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat serta akan diproduksi sebanyak 20 juta dosis di tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan penggunaan vaksin dalam negeri sebagai booster Covid-19. Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan uji klinis vaksin IndoVac untuk dewasa sudah rampung. Namun penggunaannya masih menggunakan emergency use of authorization (EUA) dari BPOM keluar.

"Booster dewasa sudah selesai, sekarang yang sedang berjalan uji klinis booster remaja 11-17 tahun," kata Honesty, dalam temu media, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga

Honesti mengatakan, Bio Farma masih menunggu persetujuan hasil dari uji klinis booster dewasa dari BPOM. Sedangkan untuk uji klinis booster remaja masih berproses.

"Kami masih di tahap perekrutan. Kebutuhannya 1.000-an subyek. Kami baru mendapatkan 100-200 orang. Tidak mudah mencari relawan uji klinis remaja ini, kami akan menggunakan metode seperti dulu saat mencari relawan uji klinis dewasa yaitu melibatkan kampus daerah dan pemerintah daerah," terangnya.

Vaksin IndoVac memang sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober lalu, Honesti mengatakan vaksin namun tidak bisa langsung didistribusikan. Vaksin setelah diproduksi harus dinyatakan lulus uji stabilitas Badan POM lebih dulu baru kemudian vaksin bisa dirilis.

"Jumat lalu 300 ribu dosis vaksin sudah dirilis. Distribusinya nanti urusan Kemenkes," katanya. Vaksin yang sudah dirilis saat ini statusnya belum bisa digunakan untuk booster karena EUA-nya belum keluar.

Vaksin IndoVac berstatus heterolog. Artinya bisa digunakan oleh masyarakat yangn vaksin primernya berbeda, misalnya Sinovac atau AztraZeneca hingga Pfizer.

Bio Farma memiliki rencana mengekspor Vaksin IndoVac selain untuk digunakan di dalam negeri. "Beberapa negara sudah meng-approach, utamanya negara-negara Afrika. Seperti Nigeria, Mozambik, dan Zimbabwe," ujar Honesti.

Infrastruktur negara-negara Afrika yang mirip dengan Indonesia membuat vaksin IndoVac lebih mudah diterima. Honesti mengatakan, vaksin IndoVac tidak perlu disimpan di kulkas khusus yang biayanya lebih tinggi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement