REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan 95 persen jalan tingkat provinsi dalam kondisi mulus pada tahun 2022 akhir sebagai bentuk dari percepatan perbaikan infrastruktur.
"Untuk infrastruktur jalan, alhamdulillah dari 2.404 kilometer jalan provinsi saat ini 90 persen lebih kondisinya sangat baik dan sampai akhir tahun nanti kami targetkan mencapai 95 persen," katanya saat meninjau proses perbaikan Jalan Mulyorejo-Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Rabu (26/10/2022).
Ia menyampaikan hingga Agustus 2022, tercatat sudah sekitar 90 persen jalan rusak yang telah diperbaiki. Menurut dia, kondisi jalan raya yang mulus menjadi salah satu penunjang pertubuhan ekonomi warga Jateng.
Pada proses perbaikan sejumlah ruas jalan, Ganjar menerapkan sistem penganggaran secara gotong royong dan salah satu strategi percepatan yang dilakukan adalah dengan menggandeng para bupati dan wali kota di Jateng.
Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan bahwa setiap proyek yang dikerjakan dengan menggunakan uang rakyat harus memiliki kualitas yang bagus. Oleh karena itu, pengecekan secara rutin terus dilakukan untuk memastikan semua proyek berjalan lancar dan terlaksana dengan baik.
"Kami cek dari kawan-kawan untuk melihat kualitasnya yang Insyaallah baik. Saya mendapatkan kesempatan bisa melihat prosesnya. Kepala Dinas PU Bina Marga ini kami minta untuk sambil mengawasi. Pesan saya jamak, pokoknya jangan dikorupsi, jaga kualitas," ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) menyiagakan petugas pemantau untuk mengantisipasi kerusakan jalan akibat bencana alam seperti banjir serta tanah longsor.
"Kami telah melakukan antisipasi adanya berbagai kemungkinan kerusakan jalan provinsi pada saat musim hujan akibat tingginya intensitas hujan yang turun beberapa waktu terakhir di beberapa wilayah, salah satunya mengerahkan tim pemantau jalan," kata Kepala DPUBMCK Provinsi Jateng Hanung Triyono.
Petugas selalu melakukan pemantauan rutin mengenai kondisi jalan di wilayah kerja masing-masing guna memetakan dan memantau jalan tingkat provinsi yang rawan longsor maupun rawan tertimbun longsoran saat musim hujan atau banjir.