Kamis 27 Oct 2022 05:43 WIB

Pelindo Dukung Pengembangan Kualitas SDM di Bidang K3

Kebutuhan SDM yang sadar K3 di dunia usaha semakin tinggi.

Foto udara suasana bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/4/2022). Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat pergerakan peti kemas selama Januari hingga Maret tahun 2022 di 27 terminal mencapai 2,67 juta teus yaitu naik sekitar 6,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat sebanyak 2,50 juta teus.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Foto udara suasana bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/4/2022). Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat pergerakan peti kemas selama Januari hingga Maret tahun 2022 di 27 terminal mencapai 2,67 juta teus yaitu naik sekitar 6,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat sebanyak 2,50 juta teus.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra di Surabaya, Jatim, Rabu (26/10/2022), mengatakan kebutuhan SDM yang sadar K3 di dunia usaha semakin tinggi. Terlebih untuk industri kepelabuhanan terminal peti kemas yang menjadi lini bisnis utama SPTP

Baca Juga

"Dengan adanya kerja sama antara perseroan dengan PPNS(Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM yang sadar dan patuh terhadap aspek K3 di lingkungan kerja perusahaan," kata dia.

Menurut dia, melalui program CSR perusahaan, SPTP melakukan kerja sama Competitive Fund Vokasi Skema D dengan PPNS. Kolaborasi ini dirancang untuk saling mendukung antara institusi pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Dengan kolaborasi ini nanti pihak PPNS dapat mengirimkan mahasiswa untuk melakukan praktik kerja K3 di lingkungan PT Pelindo Terminal Petikemas. Sebaliknya, kami juga dapat mengirimkan pegawai dengan latar belakang K3 untuk ikut program pelatihan maupun sertifikasi," ujar Widyaswendra.

Direktur PPNSEko Julianto mengatakanPPNS merupakan perguruan tinggi yang memiliki program studi Teknik K3 sejak 19 tahun yang lalu.

Menurut dia, di era Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang ada saat ini menuntut perguruan tinggi untuk dapat melakukan evaluasi terhadap peta jalan maupun kurikulum program studi Teknik K3 yang ada di PPNS.

"Dengan sistem MBKM, maka perlu dukungan dunia industri dan dunia usaha dengan penerapan project-base learning sehingga diharapkan ke depan program studi Teknik K3 dapat lebih bersaing," kata Eko.

Program penyiapan memfasilitasi program studi yang akan dibuka dalam hal menyiapkan dokumen akademik dan meningkatkan sumber daya untuk mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran pendidikan tinggi vokasi sesuai amanah UU Nomor 12 Tahun 2012 dan untuk merumuskan keunggulan program studi vokasi sesuai dengan mission differentiation pendidikan tinggi.

Program competitivefund atau program penguatan merupakan bentuk dukungan bagi program studi sarjana terapan, diploma dua, dan diploma dua jalur cepat untuk mengimplementasikan rancangan akademik yang telah disusun pada saat pembukaan dan menguatkan program studi menuju keunggulan spesifik (niche) pendidikan tinggi vokasi.

Program ini, kata dia, diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi program studi dalam mengimplementasikan kebijakan MBKM dan kebijakan link and match 8+i di antaranya project base learning/product-oriented learning melalui tata kelola teaching factory/teaching industry.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement