Rabu 26 Oct 2022 23:48 WIB

Paiton Gagas Rumah Belajar Energi untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Rumah Belajar Energi dalam rangka menggerakkan masyarakat untuk konservasi energi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dimanfaatkan PT Paiton Energy (PE) dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) untuk mengurangi emisi karbon.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dimanfaatkan PT Paiton Energy (PE) dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) untuk mengurangi emisi karbon.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- PT Paiton Energy (PE) dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) terus aktif mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui sejumlah program inisiatif. Saat ini salah satunya melalui Rumah Belajar Energi.

Program Rumah Belajar Energi dilaksanakan PE dan POMI dalam rangka menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk konservasi energi. Juga untuk memperkuat kajian dan pemanfaatan potensi energi terbarukan di area Kabupaten Probolinggo berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Fasilitas PLTMH tersebut dikombinasikan dengan sarana pembelajaran terkait energi terbarukan.

Program inisiatif Rumah Belajar Energi tersebut disinergikan juga dengan upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Salah satunya, di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Di Desa Plaosan, PE dan POMI telah menghadirkan fasilitas PLTMH yang sudah beroperasi secara penuh sebagai bagian dari Rumah Belajar Energi. 

PLTMH dengan kapasitas 7 KW ini terletak di Air Terjun Kali Pedati. PLTMH dibangun di Desa Plaosan yang lokasi geografisnya memang sulit dijangkau aliran listrik dari PT PLN (Persero) karena kondisi alamnya yang berbukit-bukit.

Chief Financial Officer PT Paiton Energy, Bayu Widyanto mengatakan PLTMH ini tak hanya berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik di Desa Plaosan saja, namun juga berfungsi sebagai percontohan solusi energi baru terbarukan di Kabupaten Probolinggo.

“Tentunya Perusahaan berharap PLTMH ini dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat di desa terpencil, sekaligus sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Kami juga berharap program ini tetap berlanjut dan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan terus menyebarkan ilmu terkait pemanfaatan sumber daya air menjadi energi listrik,” kata Bayu Widyanto.

Head of External Relations PT Paiton Energy, Bambang Jiwantoro mengatakan saat ini pemanfaatan PLTMH dikelola oleh Kelompok PLTMH dengan anggota 14 Kepala Keluarga (KK) agar kelangsungan bisa terjaga dan peran serta masyarakat tetap terwujud.

“Bagi daerah terpencil, kehadiran energi terbarukan seperti PLTMH sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya,” kata Bambang di Plaosan, Rabu (26/10/2022).

Sementara itu, Human Resources Manager POMI, Rochman Hidayat mengatakan manfaat yang dirasakan saat ini dengan adanya program Rumah Belajar Energi di Desa Plaosan adalah listrik yang dihasilkan lebih stabil, daerah dengan akses terbatas kini sudah teraliri dengan listrik dari pembangunan PLTMH.

“Fasilitas PLTMH Desa Plaosan memiliki kapasitas sebesar kurang lebih 7000 watt yang dibagi untuk 14 KK dengan total daya per KK sebesar kurang lebih 500 watt,” kata Rochman Hidayat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement