REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI merombak jajaran direksi dan komisaris PT MRT Jakarta. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono selain mencopot Direktur Utama (Dirut) M Apriandy dengan Tuhiyat, juga mengganti unsur komisaris. Heru mencopot Komisaris Utama PT MRT Jakarta Marsdya (Purn) Muhammad Syaugi.
Syaugi yang merupakan mantan kepala Basarnas digantikan eks Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen (Purn) Dodik Wijanarko. Selain itu, Heru juga menunjuk eks Kapolda Kalimantan Utara Irjen (Purn) Bambang Kristiyono sebagai komisaris PT MRT Jakarta. Eks dirut PT MRT William P Sabandar juga masuk ke dalam jajaran komisaris.
"Dengan diangkatnya Dodik Wijanarko sebagai komisaris utama, Bambang Kristiyono sebagai komisaris, dan William P Sabandar sebagai komisaris, diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada direksi dalam kaitannya dengan proses pembangunan MRT Jakarta fase 2 dan fase-fase berikutnya," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BP BUMD DKI Jakarta, Fitria Rahadiani di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Menurut Fitria, pembangunan MRT Jakarta, khususnya rute Bundaran HI-Kota Tua merupakan program strategis. Karena itu, penyegaran di jajaran direksi maupun komisaris menjadi hal penting. Dia menegaskan, penyegaran yang menyeluruh dengan cakupan jajaran dewan komisaris PT MRT juga perlu dilakukan. "Semoga direktur utama dan jajaran dewan komisaris yang baru mampu melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab," ujar Fitria.
Adapun M Aprindy diangkat pada era Gubernur Anies Rasyid Baswedan menjadi dirut MRT pada Juli 2022. Pengangkatan tersebut dilakukan Anies guna mengganti Wiliam P Sabandar yang sudah enam tahun menduduki jabatan tersebut, sesuai dengan RUPS Sikuler PT MRT pada 22 Juli 2022. Kini, William menjadi Komisaris di PT MRT Jakarta.