REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pertumbuhan ekonomi digital didorong melalui banyak faktor. Khususnya melalui penyediaan infrastruktur digital, UMKM, dan startup.
Potensi pertumbuhan ekonomi digital itu menurutnya, tentu akan melibatkan seluruh pemain digital, untuk bersinergi menjadi satu kesatuan. “Ketika kita berbicara mengenai ekonomi digital, tidak akan terlepas dari infrastruktur," kata Erick dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Karenanya, Erick memastikan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk saat ini juga tengah fokus pada segmen B2B dan B2C, untuk semakin mendorong potensi digital. Dengan hadirnya Telkom terutama melalui fiber optic, data center, dan 5G tower yang dimaksimalkan melalui seluruh TelkomGroup, diharapkan hal itu akan membentuk satu ekosistem besar yang berkesinambungan.
"Mari kita bersama-sama menjelajahi dunia digital ekonomi yang Indonesia punya," ujarnya.
Senada, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi ini, dengan membangun ekosistem digital agar bisa terus berkembang.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, inklusi digital harus diwujudkan untuk menghadapi arus digitalisasi, yang telah banyak mengubah pola hidup dan interaksi manusia. Di samping itu, perlu dipastikan seluruh masyarakat harus dapat menikmati dampak positif dari kehadiran teknologi digital.
"Telkom telah menunjukkan langkah nyata dalam membangun konektivitas digital hingga ke pelosok nusantara, untuk menggali potensi ekonomi dari berbagai lapisan masyarakat. Saat ini, Telkom memiliki infrastruktur jaringan fiber optic mencapai 171.654 km atau setara 4 kali keliling bumi didukung oleh 2 satelit dengan total kapasitas 109 transponder, yang mampu menjangkau hingga ke desa terpencil," ujarnya.