Kamis 27 Oct 2022 13:00 WIB

Qatar Bebaskan Penonton Piala Dunia 2022 tanpa Tes Covid-19

Warga dan penduduk Qatar juga tidak perlu lagi melakukan PCR.

Logo Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Foto: DOK MLS
Logo Kualifikasi Piala Dunia 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Qatar akan menghentikan tes COVID-19 sebelum kedatangan ke negara itu menjelang Piala Dunia 2022, kementerian kesehatan menyatakan beberapa pekan setelah mengumumkan jutaan orang penggemar sepak bola bakal menonton pertandingan tidak memerlukan vaksinasi.

Pelonggaran terbaru dalam langkah-langkah anti-COVID ini akan berlaku mulai 1 November atau 19 hari sebelum kick off Piala Dunia 2022 pertama di wilayah Arab dimulai pada 20 November.

Para penonton, pemain, ofisial, staf, dan media yang datang sejauh ini merupakan arus pengunjung terbesar yang terlihat di Qatar, negara kecil, tetapi kaya migas dan memiliki populasi hanya 2,9 juta.

"Pengunjung tidak lagi diharuskan menunjukkan hasil PCR negatif COVID-19 atau Rapid Antigen Test sebelum melakukan perjalanan ke Qatar," demikian bunyi pernyataan tersebut, Kamis (27/10/2022).

Warga dan penduduk Qatar juga tidak perlu lagi melakukan PCR atau tes antigen cepat dalam waktu 24 jam setelah kembali dari luar negeri, tambah kementerian kesehatan.

Turnamen sepak bola dunia sepanjang 29 hari itu akan menjadi agenda olahraga global besar pertama dengan penggemar sejak pandemi COVID-19 merebak pada Desember 2019, menewaskan lebih dari enam juta orang.

Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda tahun lalu sebagian besar berlangsung secara tertutup, dan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 diadakan dalam gelembung yang aman.

Panitia Piala Dunia Qatar dan organisasi sepak bola dunia, FIFA, mengatakan bahwa mereka ingin perhelatan itu menjadi tanda bahwa dunia sedang mengatasi pandemi.

Namun demikian, kementerian kesehatan setempat telah memperingatkan bahwa tindakan khusus akan diberlakukan "jika situasi pandemi memburuk di negara itu" semisal munculnya varian baru yang lebih mengancam.

Pemain dan ofisial pertandingan akan dipaksa masuk ke dalam "gelembung" yang aman jika kasus COVID-19 kembali muncul, serta ancaman pengusiran dari turnamen bagi mereka yang melanggar lingkungan aman, kata kementerian bulan lalu.

Langkah-langkah yang diumumkan pada Rabu itu mencakup semua pengunjung yang tiba mulai 1 November, ketika Qatar akan ditutup untuk siapa pun yang tidak memiliki kartu Hayya - dokumen wajib yang diberikan kepada para pemain, ofisial, staf, media dan pemegang tiket serta tamu mereka.

Berdasarkan aturan yang ada hingga 1 November, semua pengunjung berusia di atas enam tahun harus menunjukkan tes negatif COVID-19 sebelum melakukan penerbangan ke Qatar.

Persyaratan untuk memakai masker di transportasi umum juga telah dibatalkan bulan ini, dan masker juga tidak wajib di delapan stadion Piala Dunia.

Di Qatar tercatat adanya 684 kasus kematian akibat COVID-19, dengan 464.223 pasien telah pulih, demikian situs web kementerian kesehatan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement