Kamis 27 Oct 2022 14:08 WIB

Pemerintah: Tingkat Keterisian RS dan Tingkat Penularan Covid-19

Kondisi keterisian rumah sakit Covid 19 atau BOR nasional sekitar 19,88 persen.

Kasus konfirmasi Covid-19 yang secara harian meningkat diikuti dengan kenaikan tingkat keterisian kapasitas (Bed of Occupancy Ratio/BOR) rumah sakit (RS) dan tingkat penularan (positivity rate).
Foto: republika/mgrol100
Kasus konfirmasi Covid-19 yang secara harian meningkat diikuti dengan kenaikan tingkat keterisian kapasitas (Bed of Occupancy Ratio/BOR) rumah sakit (RS) dan tingkat penularan (positivity rate).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan kasus konfirmasi Covid-19 secara harian meningkat. Ini diikuti dengan kenaikan tingkat keterisian kapasitas (Bed of Occupancy Ratio/BOR) rumah sakit (RS) dan tingkat penularan (positivity rate).

“Kondisi keterisian rumah sakit Covid 19 atau BOR nasional terjadi kenaikan, seminggu terakhir seiring kenaikan penambahan kasus, yakni sekitar 19,88 persen,” katanya di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga

Hingga Rabu (26/10/2022), jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi Covid-19 di Indonesia juga meningkat menjadi 21.481 orang. “Artinya positivity rate mingguan meningkat menjadi 8,88 persen,” katanya.

Dari data harian, jumlah kasus konfirmasi juga meningkat. Ia menjelaskan pada 24 Oktober 2022, penambahan kasus konfirmasi Covid-19 hanya 1.703 kasus, tetapi tingkat kenaikan itu nyaris bertambah dua kali lipat menjadi 3.008 kasus pada esoknya atau 25 Oktober 2022. 

Pada Rabu (26/10/2022), penambahan kasus juga tetap bertambah menjadi 3.048 kasus. Menurut dia, ada tiga provinsi yang memiliki penambahan kasus konfirmasi tertinggi harian.

“Yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan juga Jawa Timur,” katanya.

Pemerintah juga mengingatkan agar seluruh pihak waspada karena subvarian Covid-19 Omicron, yakni XBB telah masuk ke Indonesia. “Sejak 26 September hingga 25 Oktober 2022, tercatat ada empat kasus terkonfirmasi varian kasus XBB ini di Indonesia, dan diketahui bahwa semuanya selesai masa isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh,” kata Reisa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement