Kamis 27 Oct 2022 15:51 WIB

Jubir Pemerintah: 24 Negara Termasuk Indonesia Alami Kenaikan Kasus Covid-19

Kenaikan kasus Covid-19 karena varian terbaru XBB

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, pandemi Covid-19 hingga saat ini masih dinyatakan berlangsung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Foto: BNPB Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, pandemi Covid-19 hingga saat ini masih dinyatakan berlangsung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, pandemi Covid-19 hingga saat ini masih dinyatakan berlangsung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sebab, infeksi masih ditemukan di banyak negara di dunia.

Bahkan, 24 negara saat ini sedang mengalami kenaikan jumlah kasus positif, termasuk Indonesia. Kenaikan kasus positif itu disebabkan oleh munculnya varian terbaru yakni varian XBB atau BA.2.10 yang merupakan mutasi dari subvarian BA.2 Omicron.

Baca Juga

“Ada 24 negara yang sedang mengalami kenaikan jumlah kasus beberapa waktu belakangan ini,” ujar Reisa saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (27/10/2022).

Reisa mengatakan, varian terbaru itu pertama kali diidentifikasi pada Agustus 2022 lalu dan merupakan salah satu dari beberapa sub varian utama yang telah berevolusi dari varian Omicron. Ia pun mengingatkan masyarakat agar mewaspadai terjadinya lonjakan kembali karena kemunculan varian-varian baru.

“Negara kita sudah pernah mengalami lonjakan kasus setelah munculnya varian Alpha, Delta, lalu Omicron. Oleh karena itu, kita harus waspada, apalagi Kementerian Kesehatan telah mengumumkan bahwa varian XBB sudah masuk dan ditemukan di Indonesia,” kata dia.

Sejak 26 September hingga 25 Oktober 2022, tercatat ada empat kasus terkonfirmasi varian kasus XBB di Indonesia. Seluruh pasien tersebut sudah selesai menjalani masa isolasi mandiri dan telah dinyatakan sembuh.  

Untuk mengantisipasi temuan ini, Reisa menyampaikan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dengan menguatkan pengawasan, testing, tracing, dan genome sequencing. Sehingga, diketahui sebaran varian apa saja yang masih ada dan yang mendominasi di berbagai daerah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement