REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp 289,6 triliun per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 7,18 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 270,27 triliun.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III 2022. Tercatat kredit perumahan sebesar Rp 256,48 triliun yang mencakup kredit pemilikan rumah subsidi sebesar Rp 140,97 triliun atau tumbuh 8,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 129,97 triliun.
Sedangkan kredit pemilikan rumah non subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp 87,11 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 81,87 triliun.
“Penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah terus membaik. NPL Gross per kuartal III tahun 2022 berada pada level 3,45 persen atau lebih rendah dari sebelumnya level 3,94 persen, sedangkan NPL Nett sebesar 1,23 persen atau turun dari posisi 1,50 persen,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis (27/10/2022).
Menurutnya kenaikan kredit berdampak pendapatan bunga bersih tumbuh 31,84 persen per kuartal III 2022 menjadi Rp 11,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,75 triliun. Adapun lonjakan pendapatan bunga bersih membuat rasio net interest margin mengalami kenaikan dari 3,52 persen menjadi 4,51 persen per kuartal III 2022.
Dari sisi dana pihak ketiga per kuartal III 2022 sebesar Rp 312,84 triliun atau naik 7,41 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 291,26 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah sebesar Rp 143,59 triliun atau naik sebesar 18,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp120,96 triliun.
“Kenaikan dana murah yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 45,9 persen dari total dana pihak ketiga pada kuartal III 2022,” ucapnya.
Nixon menyebut kenaikan dana murah berhasil menekan biaya dana per kuartal III 2022 menjadi 2,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28 persen. Hal ini mendorong aset perseroan meningkat sebesar 5,77 persen menjadi Rp 389,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 368,05 triliun.