REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Juventus masih akrab dengan inkonsistensi sepanjang musim ini bergulir. Teranyar, klub berkostum hitam-putih itu gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions.
Juve dikalahkan Benfica, 3-4, pada matchday kelima Grup H Liga Champions di Estadio da Luz, Lisbon, Rabu (26/10/2022) dini hari WIB. Hasil demikian membuat Bianconeri tertahan di tangga ketiga klasemen sementara. Secara matematis klub raksasa Turin itu sudah tak bisa menembus posisi dua besar.
Pertama kalinya Juve tersingkir di fase grup kompetisi terelite Benua Biru dalam sembilan tahun terakhir. Si Nyonya Tua menelan pil pahit. Klub tersebut berada di situasi yang tak biasa.
"Fakta telah tereliminasi itu menyakitkan. Kami marah dan kecewa, tetapi sekarang kami harus fokus ke Serie A Liga Italia. Kami perlu memulihkan energi fisik dan mental," kata pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, kepada Sky dikutip dari Football Italia.
Performa Juve naik turun. Dusan Vlahovic dan rekan-rekan sudah mentas dalam 16 pertandingan. Hitungannya dari berbagai ajang.
Selama periode tersebut, Bianconeri baru mengoleksi enam kemenangan. Selebihnya, rival sekota Torino itu bermain imbang di empat kesempatan. Tragisnya, La Vecchia Omicidi enam kali tumbang.
Kegagalan melangkah jauh di pentas Liga Champions mempertegas situasi teranyar Juventus. Klub tersebut dinilai tidak berada di jalur semestinya. Sejak musim lalu, penampilan Juve bak tim semenjana.
Namun, perjuangan belum berakhir. Masih ada waktu bagi Bianconeri untuk menunjukkan kebangkitan. Khusus di Benua Biru, Si Nyonya Tua memiliki satu target tersisa.
"Kami harus fokus pada Lecce dan kemudian PSG (Paris Saint-Germain). Kami ingin menuju Liga Europa dengan segala cara," ujar bek tengah Juventus, Federico Gatti, kepada Sportmediaset.