Kamis 27 Oct 2022 17:56 WIB

Erick Thohir Cawapres yang Mampu Perkuat Elektoral Siapa Pun Capresnya

Erick Thohir memiliki basis massa dan logistik yang kuat.

Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Menteri BUMN Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra berpendapat Menteri BUMN Erick Thohir punya bekal cukup untuk bertarung pada kontestasi Pilpres 2024. Sebab, Erick Thohir saat ini memiliki basis masssa yang kuat yang ditandai banyaknya pernyataan dukungan dari masyarakat dan kekuatan logistik.

Kolaborasi itu membuat Erick Thohir bisa menjadi banyak disukai masyarakat dan didukung kekuatan logistik yang kuat yang ditopang dengan kekuatan ekonomi.

Kondisi demikian, menurut Dedi, tentu akan menjadi faktor yang semakin menguatkan daya tawar Erick Thohir sebagai cawapres. Menjadi modal bagus bagi para partai politik pengusung pada Pilpres 2024.

Karenanya, dia menilai, Erick Thohir akan sangat mampu menciptakan dampak positif secara elektoral. Sehingga menjadikan Erick Thohir sebagai figur potensial sebagai cawapres.

“Itulah mengapa ET akan cukup baik memperkuat siapapun yang akan dipasangkan,” ujar Dedi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Menurut dia, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut mempunyai segmentasi pemilih yang tidak banyak dimiliki oleh figur lain. Salah satunya yang menyasar kalangan generasi muda atau milenial serta masyarakat menengah atas

“Erick Thohir punya modal personal dan ekonomi yang kuat. (Erick Thohir) Tidak mengambil ceruk pemilih capres (calon presiden) yang dipasangkan dengannya,” kata Dedi.

Pada rilis survei terbaru IPO, Erick Thohir berhasil unggul pada dua simulasi pasangan calon untuk Pilpres 2024. Tercatat keunggulan Erick Thohir berada pada simulasi kedua dan ketiga.

Terlihat di simulasi kedua pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir berhasil meraih angka 34,7 persen. Sedang pada simulasi ketiga elektabilitas Anies Baswedan-Erick Thohir berada di angka 34,2  persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement