REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tujuh mantan kapolri memberi masukan untuk perbaikan institusi ke depan. Salah satunya, mantan kapolri meminta agar SOP (standard operating procedure) layanan diperbaiki.
Kapolri ke-17 Jenderal (Purn) Prof Tan Sri Dai Bachtiar mewakili rekan-rekan purnawirawan Polri mengatakan, perbaikan SOP tersebut sebagai langkah jangka pendek dalam menindaklanjuti arahan Presiden untuk perbaikan Polri ke depan. “Jangka pendeknya perbaiki SOP yang ada,” kata Bachtiar usai pertemuan tujuh mantan kapolri dengan Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran pejabat utama Polri di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis (27/10/2022).
Ia menjelaskan, salah satu arahan Presiden yang perlu diperbaiki oleh Polri adalah apa yang menjadi keluhan masyarakat, seperti masalah pelayanan publik. “Artinya tingkat pelayanan Polri kepada masyarakat dari paling rendah sampai atas itu coba dievaluasi bahkan di re-evaluasi,” kata Bachtiar.
Ia mengatakan, evaluasi itu mengkaji ulang SOP yang sudah ada agar diketahui apa yang menimbulkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan Polri. Termasuk juga kehadiran anggota Polri pada masyarakat yang membutuhkan, contohnya masyarakat melaporkan, berapa lama waktu laporan itu direspon oleh Polri.
“Nah, itulah nanti jangka pendeknya mereka memperbaiki SOP-SOP yang sudah ada,” katanya.
Setelah jangka pendek, masukan jangka menengah dan jangka panjang yang diberikan para purnawirawan Polri adalah terkait masalah yang dihadapi kepolisian dari sisi anggaran, fasilitas untuk operasional. Menurut Bachtiar, masalah anggaran, fasilitas menjadi sangat menentukan, karena jika personel Polri tidak memiliki peralatan dan alat transportasi, tidak ada dukungan anggaran yang cukup untuk melayani masyarakat akan menjadi permasalahan.
“Tapi (anggaran, fasilitas) itu jangka menengah dan panjangnya,” katanya menegaskan.
Bachtiar menambahkan, masukan dan saran-saran yang diberikan para purnawirawan kepada Kapolri dan jajarannya dalam menjalankan arahan Presiden itu berasal dari aspirasi masyarakat yang dimonitor dan berdasarkan pengalaman para mantan kapolri.
“Kami memasukkan pemikiran-pemikiran seperti itu atas dasar pengalaman dan juga menampung aspirasi dari masyarakat yang kami monitor, karena kami purnawirawan sudah ada di luar sebagai masyarakat biasa, jadi bisa langsung mendengar keluhan-keluhan mereka,” kata Bachtiar.
Sebelumnya, sebanyak tujuh jenderal purnawirawan Polri bertemu dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan pejabat tinggi Polri untuk memberikan dukungan moril terhadap kondisi terkini institusi Polri yang kerap mendapat sorotan.