Jumat 28 Oct 2022 04:40 WIB

Rusia: Presiden Ukraina Sangat Ingin Picu Perang Nuklir

Ukraina disebut akan mengerahkan serangan ke PLTN Zaporizhzhia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam gambar yang dirilis oleh Police Press Service ini, pemandangan dari drone menunjukkan lokasi serangan roket Rusia di Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat, 30 September 2022. Serangan Rusia di kota Zaporizhzhia, Ukraina, menewaskan sedikitnya 23 orang. dan melukai puluhan lainnya, kata seorang pejabat Jumat, hanya beberapa jam sebelum Moskow berencana mencaplok lebih banyak Ukraina dalam eskalasi perang tujuh bulan.
Foto: (Ukrainian Police Press Office via AP
Dalam gambar yang dirilis oleh Police Press Service ini, pemandangan dari drone menunjukkan lokasi serangan roket Rusia di Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat, 30 September 2022. Serangan Rusia di kota Zaporizhzhia, Ukraina, menewaskan sedikitnya 23 orang. dan melukai puluhan lainnya, kata seorang pejabat Jumat, hanya beberapa jam sebelum Moskow berencana mencaplok lebih banyak Ukraina dalam eskalasi perang tujuh bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sangat berkeinginan memicu perang nuklir dunia. Moskow menyebut Zelensky telah menghasut Barat untuk memulai perang yang akan meluluhlantakkan dunia.

"Biarkan saya mengingat kutipan Zelensky dari pesan daringnya kepada audiens Barat. Apakah Anda ingat apa yang dia katakan? Tidak ada gunanya menunggu. Serangan pertama harus dilakukan terhadap Rusia. Dia meminta NATO untuk melakukan serangan pertama semacam itu (nuklir)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Kamis (27/10), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Menurut dia, jika Zelensky gagal meyakinkan Barat untuk memulai perang nuklir dan Barat tidak melanjutkan dukungan untuk Ukraina, Kiev akan mengaktifkan Rencana B. Terkait hal itu, Zakharova memperkirakan, Ukraina akan mulai mengerahkan serangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia seperti yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Zakharova mengatakan, pengeboman PLTN Zaporizhzhia akan membawa dunia ke ambang bencana nuklir. Dia yakin Zelensky membutuhkan dalih. “Rusia berhasil menggagalkan upayanya (Zelensky) menciptakan dalih semacam itu di PLTN Zaporizhzhia, sehingga kini Kiev telah melanjutkan ke tahap berikutnya dari logika destruktif ekstremisnya, ancaman ‘bom kotor’,” ucapnya.

Rusia memang telah menuduh Ukraina memerintahkan dua organisasi untuk membuat bom kotor atau dirty bomb, yaitu alat peledak yang dicampur bahan radioaktif. Namun Kiev membantah tudingan tersebut.

Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung selama delapan bulan. Hingga kini belum ada tanda-tanda kedua negara akan merundingkan gencatan senjata atau kesepakatan damai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement