'Cliffhanger' Manga MHA Bawa Masa Lalu Kelam Shoji

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq

My Hero Academia
My Hero Academia | Foto: imdb.com

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masa lalu tragis yang ditampilkan dalam cerita My Hero Academia (MHA) menjadi salah satu hal yang banyak ditunggu penggemar. Tidak hanya dari sisi pahlawan, namun masa kelam dari sisi penjahat yang diperlihatkan dalam serial tersebut pun sering kali 'menyesakkan hati' penggemar.

Bahkan, karakter yang tidak terlalu mencolok ternyata memiliki trauma masa kecil. Baru-baru ini, dalam manga karya Kohei Horikoshi tersebut membawa cerita tentang masa lalu kelam dari salah satu siswa UA High School bernama Shoji.

Bagi penggemar yang mengikuti cerita dalam manga MHA, pada chapter 370 diperlihatkan seorang anak laki-laki berbalut perban di badannya. Anak laki-laki tersebut berjuang untuk bertahan dari cemoohan dan siksaan orang di sekelilingnya, termasuk keluarganya sendiri.

Di awal cerita dalam chapter ini belum dikatakan siapa sebenarnya anak laki-laki itu. Namun, baru diketahui pada akhir cerita (cliffhanger) dalam chapter itu bahwa laki-laki malang tersebut merupakan Shoji.

Banyak penggemar yang tidak mengira bahwa cerita masa lalu kelam Shoji dibawa dalam chapter itu. Pasalnya, karakter Shoji selama ini digambarkan sebagai siswa Kelas 1-A UA High School yang pendiam dan tidak pernah menunjukkan post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Horikoshi juga menyebutkan bahwa ternyata Shoji lebih dari itu, dengan trauma dari masa lalunya yang kelam, seperti yang dilansir dari ComicBook. Tampaknya, Horikoshi akan mengungkap lebih lagi terkait masa lalu tersebut pada chapter selanjutnya.

Sejauh ini, hal terkait Shoji yang diketahui penggemar bahwa ia berasal dari wilayah yang jauh dari kota, berbeda dengan Tokoyami dan Kouda. Shoji sendiri memiliki Quirk dengan jenis Mutant.

Saat masa kecilnya, orang-orang di sekeliling Shoji tidak menyukai wujud mutant-nya. Bahkan, ia menerima kekerasan fisik dari orang-orang yang membencinya.

Pada panel dalam chapter 370, diperlihatkan bagaimana lingkungannya memperlakukan Shoji. Dalam chapter tersebut, terlihat orang-orang dewasa yang melemparkan batu kepadanya. Selain itu, juga ada sebagian orang melakukan kekerasan menggunakan alat perkebunan seperti garpu tanah.

Caci maki pun dilontarkan kepada Shoji yang waktu itu hanya merupakan seorang anak-anak. Orang-orang disekelilingnya bahkan menyebutnya 'kotor' dan 'menjijikkan'.

Saat ini, adaptasi anime dari MHA juga tengah tayang dengan season keenam. Di season keenam ini, berfokus pada perang antara pahlawan dan penjahat yang tergabung dalam Paranormal Liberation Front.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


MHA Volume 33 Jadi Salah Satu Manga Terlaris

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark