Sarjana Terapan Disebut Lebih Cepat Terserap Dunia Kerja

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq

Pencari kerja membaca persyaratan lowongan yang ditempel penyedia lowongan pada acara Job Fair.
Pencari kerja membaca persyaratan lowongan yang ditempel penyedia lowongan pada acara Job Fair. | Foto: ANTARA/Feny Selly

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) telah menutup 15 prodi D3 yang dialihkan jadi Sarjana Terapan atau D4. Itu jadi usaha SV UGM sejak 2019 membuka Sarjana Terapan yang tahun ini miliki 21 prodi yang sudah terakreditasi.

Pembukaan Sarjana Terapan diharapkan membuat lulusan SV UGM memiliki keunggulan bidang ilmu terapan, kompeten, dan memiliki keterampilan siap kerja. Dekan SV UGM, Agus Maryono mengungkapkan, tahun ini mereka sudah memproses penutupan prodi D3.

Sebanyak 15 prodi yang telah ditutup dan telah disahkan oleh Senat Akademik. Saat ini, terdapat 11 mahasiswa yang masih aktif di D3. Sedangkan, jumlah mahasiswa aktif sarjana terapan atau diploma empat berjumlah 5.231 mahasiswa.

Agus menyebut, sudah ada 21 prodi di SV UGM yang memiliki akreditasi. Dari sisi lulusan sarjana terapan, hasil tracer study yang dilakukan SV UGM selama tiga tahun terakhir menunjukkan semakin banyak alumni yang berwirausaha dan bekerja.

Hal ini seiring dengan pembentukan prodi D4 dan penutupan prodi D3. Selain itu, jumlah alumni yang melanjutkan studi turut berangsur menurun. Pada 2022, Agus mengungkapkan, jumlah alumni yang mencari kerja hanya tersisa 8,15 persen.

Adapun masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama bagi lulusan SV UGM turut berangsur menurun dengan rata-rata sekitar empat bulan. Berdasarkan hasil tracer study ini, Agus menegaskan, alumni SV UGM semakin cepat terserap di dunia kerja.

"Meskipun rata-rata mendapatkan kerja masih dalam waktu empat bulan, namun masa tunggu lulusan didominasi pada satu bulan pertama sudah mendapatkan pekerjaan," kata Agus dalam Puncak Dies Natalis ke-13 Sekolah Vokasi UGM.

Rektor UGM, Prof Ova Emilia berharap, lulusan-lulusan Sekolah Vokasi UGM mampu menghasilkan sumber daya manusia yang profesional mendukung pembangunan bangsa. Sebab, globalisasi dengan kemajuan teknologi telah membuka peluang kerja baru.

Namun, meningkatkan pula persaingan kerja yang kompetitif dengan kualifikasi SDM dan daya saing tinggi. Bangsa Indonesia hadapi tantangan dengan bonus demografi pada 2030-2040, sehingga SDM harus dikelola untuk siap bekerja dan berwirausaha.

"Sekolah Vokasi sangat berperan besar. UGM sendiri berkomitmen menyiapkan SDM berkualitas dan memiliki strategi optimal menyiapkan lulusan unggul dan terampil dalam bidangnya dengan nilai tawar yang tinggi di tingkat persaingan global," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


UGM Tutup 15 Program Studi Diploma Tiga, Mengapa?

Alumnus UMM Ungkap Lima Kiat Hadapi Persaingan Kerja

Kemendikbudristek: Peminat D4 Terapan Lebih Banyak dari D3

Dua Prodi Vokasi UMY Resmi Jadi D4 Sarjana Terapan

Kemendikbudristek Dorong Perguruan Tinggi Vokasi Tingkatkan Program D-3 ke D-4

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark