Advertisement

In Picture: Adelaide Siapkan Tempat Pemakaman Baru untuk Komunitas Muslim

Jumat 28 Oct 2022 13:20 WIB

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Agung Sasongko

Negosiasi upaya ini telah dimulai pada Maret tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Sebuah pemakaman baru bagi Muslim sekaligus dengan ruang shalatnya akan didirikan di bagian utara Adelaide. Rencana ini disampaikan di tengah kekhawatiran atas satu-satunya situs pemakaman khusus negara bagian yang hampir mencapai kapasitasnya.

Presiden Masyarakat Islam Australia Selatan Ahmed Zreika mengatakan keluarga dalam komunitas Islam, seperti semua kepercayaan yang ada, ingin mengikuti tradisi mereka dalam penguburan. Termasuk di antaranya ingin menguburkan orang yang dicintai pada hari yang sama atau satu hari setelah mereka meninggal.

Baca Juga

Dengan menyediakan 1000 situs pemakaman di Smithfield Memorial Park, serta membuat rencana awal membangun ruang doa khusus dan fasilitas untuk memandikan jenazah di dekatnya, ia percaya hal ini memungkinkan komunitas Muslim mengakses fasilitas krusial pada momen penting bagi keluarga.

“Dalam tradisi Islam, kita harus membasuh tubuh dan kemudian pergi ke mushala untuk memberikan doa terakhir bagi almarhum. Setelah itu pemakaman dilakukan dan mereka dikuburkan,” kata Zreika dikutip di In Daily, Jumat (28/10/2022).

Dia lantas mengatakan situs pemakaman baru untuk komunitas Islam ini telah diamankan dalam perjanjian dengan Pemakaman Adelaide, yang mampu menyediakan ruang pemakaman untuk beberapa tahun ke depan. Lokasi ini disebut sebagai satu-satunya situs pemakaman lain yang beroperasi di dekat sebuah masjid di Torrens Rd di Woodville.

Perjanjian tersebut memastikan pihaknya dapat memenuhi kebutuhan komunitas Muslim di generasi mendatang, sehingga mereka dapat dimakamkan dengan hormat dalam tradisi Islam.

“Kami (Muslim) adalah salah satu agama yang tumbuh paling cepat di negara bagian ini. Menurut sensus terakhir, ada 40.000 pemeluk agama Islam di Australia Selatan,” lanjutnya.

Ia juga menyebut setiap pihak memiliki keinginan untuk mengikuti kepercayaan agama mereka. Hal itu menjadi satu-satunya cara untuk membuat keluarga merasa nyaman dan menghormati anggota keluarga mereka sendiri ketika ada yang meninggal.

Negosiasi upaya ini telah dimulai pada Maret tahun lalu. Kepala eksekutif Pemakaman Adelaide Michael Robertson mengatakan itu adalah kesepakatan penting, karena organisasi negara bekerja untuk memenuhi kebutuhan semua komunitas agama.

Adelaide Cemeteries akan mendanai proyek tersebut setelah berkomunikasi dengan delapan kelompok Islam, tentang pembuatan area pemakaman khusus sebelum membuat kesepakatan dengan Islamic Society. Proyek baru ini juga akan menciptakan potensi untuk memperluas kuburan menjadi 10.000 situs.

"Tersedianya pemakaman Islam mendukung komitmen Pemakaman Adelaide, sebagai entitas Pemerintah Negara Bagian, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penyediaan dan pemeliharaan situs pemakaman jangka panjang,” kata Robertson.

Ia menyebut Smithfield Memorial Park telah menyediakan sebuah area kecil untuk pemakaman Islam. Namun, bagian tersebut dirasa tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakaman komunitas Islam Adelaide untuk jangka panjang.

“Adelaide Cemeteries bekerja untuk memenuhi kebutuhan semua komunitas agama di Australia Selatan termasuk Katolik, Anglikan, Lutheran dan Buddha, serta kebutuhan komunitas budaya seperti komunitas Chin," lanjutnya.

Adelaide Cemeteries diketahui memiliki dan merawat empat pemakaman di Adelaide, termasuk Enfield, West Terrace Cemetery, Cheltenham Cemetery dan Smithfield Memorial Park, Mereka juga mengelola pemakaman North Brighton dan St Jude, bersama dengan Walkerville Wesleyan Cemetery.

Menteri Perencanaan Nick Champion mengatakan pemerintah negara bagian berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam. "Saya senang melihat proyek jutaan dolar ini menjadi kenyataan," kata dia.

Adapun proyek pengembangan tahap awal lahan pemakaman Islam tersebut diharapkan akan dimulai dalam waktu delapan bulan ke depan. 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 

Ikuti Berita Republika Lainnya